Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menyambut baik rencana perpanjangan kerja sama Sister Province dengan pemerintah negara bagian Queensland, Australia.
Kerja sama yang telah terjalin hampir 33 tahun dari tahun 1991 – 2024 ini siap diperpanjang.
Rencana perpanjangan kerja sama kedua provinsi ini tampak dalam pertemuan yang dihelat di Ruang Rapat Sekda Jateng di Kantor Gubernur Jateng, baru-baru ini.
Terlihat hadir Sekda Jateng Sumarno bersama sejumlah OPD provinsi dan CEO Trade and Investment Queensland Boyd Whalan.
Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno menyatakan, kerja sama Pemerintah Provinsi Jateng dengan Pemerintah Queensland telah terjalin sejak tahun 1991.
Pemprov Jateng berterima kasih dengan kerja sama yang selama ini terjalin karena banyak hal yang diperoleh pemerintah daerah setempat.
“Tadi disampaikan untuk perjanjian kita sudah akan berhenti pada tahun 2024 ini. Kami sangat berharap kerja sama ini, persaudaraan ini akan kita perpanjang lagi ke selanjutnya. Momen tadi baru saja kita melaksanakan Musrenbang untuk RPJPD tahun 2025-2045. Harapannya, nanti Pemerintah Queensland bisa ikut berkontribusi lebih pada Jawa Tengah,” kata Sumarno.
Menurutnya, jika melihat konsep dari RPJPD untuk menuju Indonesia Emas, Provinsi Jawa Tengah memiliki dua beban berat, yaitu menjadi penumpu ketahanan pangan nasional dan industri.
Dengan demikian, lanjut Sumarno, membutuhkan partisipasi dari semua, termasuk dari Queensland.
“Persaudaraan, kerja sama ini, kami dari Pemerintah Provinsi Jateng sangat berharap bahwa ini akan terus berlanjut seterusnya,” ungkap Sekda.
Sumarno mengenang saat pandemi Covid-19 melanda Jateng, Pemerintah Queensland telah memberi bantuan demi kepulihan masyarakat setempat. Hal itu merupakan satu dari sejumlah manfaat kerja sama, apalagi tidak semua provinsi di Indonesia mendapatkan kepedulian dari pemerintah Queensland.
“Apapun yang diberikan, yang dikontribusikan adalah sebuah bentuk kepercayaan kepada kami. Suatu kepercayaan, tentu saja harus kita jaga di semua kehidupan kita. Begitu diberi, kepercayaan harus kita jaga, termasuk kepercayaan dari Pemerintah Queensland ke kita, kita jaga,” jelasnya.
Diungkapkan, Pemprov Jateng menerima bantuan AUS$2 juta atau sekitar Rp20,8 miliar dari Pemerintah Negara Bagian Queensland, Australia.
Bantuan itu diberikan kepada Jateng dalam penanganan kesehatan, pemulihan pascapandemi, dan santunan kepada anak yatim piatu yang terdampak Covid-19.
Sementara itu, CEO Trade and Investment Queensland, Boyd Whalan menuturkan, kedatangannya kali itu untuk membahas pembaruan perjanjian kerja sama antarprovinsi, yaitu Queensland Australia dengan Provinsi Jawa Tengah.
“Kita harap kerja sama ini akan terus berlanjut. Maksud kita pada hari ini untuk membahas pembaruan kerja sama untuk lima tahun ke depan. Menurut Queensland, ini adalah kerja sama jangka panjang dan Jateng adalah salah satu mitra paling penting untuk pemerintah Queensland,” kata Boyd.
Dia bangga bisa mencari peluang berikutnya untuk memperdalam kerja sama ini. Mudah-mudahan dalam kesempatan untuk kerja sama di berbagai sektor bisa berlanjut.
Ada beberapa hal yang bisa dikerjasamakan, misalnya agrikultur pertanian, bagian pemulihan bencana, hingga pendidikan berupa pertukaran guru.
“Kita juga ada kerja sama di bidang pemulihan bencana untuk tukar pengalaman kita. Karena seperti Jateng, Queensland juga mengalami banyak bencana alam seperti banjir, kebakaran dan lain-lain. Ada banyak yang bisa dikerjasamakan,” ungkapnya. BIG