advertisements
advertisements
JOGJA MagzRegional

KGPAA Paku Alam VIII Jadi Inisiator Panahan Indonesia

×

KGPAA Paku Alam VIII Jadi Inisiator Panahan Indonesia

Sebarkan artikel ini
Almarhum KGPAA Paku Alam VIII (sebagai tokoh pendiri Perpani). (dok. istimewa)

Ucapan rasa syukur dan terima kasih disampaikan oleh Sri Paduka Paku Alam X saat menerima pelakat penghargaan dari Persatuan Panahan Indonesia (Perpani), mewakili almarhum KGPAA Paku Alam VIII (sebagai tokoh pendiri PERPANI) di GBK Arena, Senayan, Jakarta pada Rabu (12/7/2023).

Sri Paduka mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada almarhum sang kakek.

“Penghargaan ini tentu bagi kami sekeluarga menjadi penyemangat untuk terus meningkatkan prestasi sekaligus memasyarakatkan olahraga panahan di Indonesia.” Pemberian penghargaan ini dilaksanakan bertepatan dengan perayaan hari jadi ke-70 Perpani, sekaligus peresmian kantor pengurus besar (PB) Perpani.

Sementara itu, Ketua Umum PB Perpani M. Arsjad Rasjid P.M. menyatakan, tahun ini untuk pertama kalinya hari jadi PERPANI diperingati dengan perayaan.

Dia menjelaskan, sesungguhnya 70 tahun tidak akan ada artinya mengingat panahan berakar pada tradisi, budaya dan agama dari masyarakat Indonesia.

Selama 70 tahun bukanlah usia yang muda lagi, tapi 70 tahun sekarang menjadi lebih berarti karena usaha, inisiatif, perjuangan yang ingin mengantar panahan Indonesia lebih dikenal, juga soal prestasi yang mengharumkan nama bangsa di kancah dunia.

KGPAA Paku Alam VIII telah berjuang sangat keras dalam membesarkan Perpani. Dimulai dari Yogyakarta di halaman Puro Pakualaman, Perpani mengemban tugas untuk membesarkan panahan Indonesia hingga ke kancah internasional.

Sejak pertama kali Perpani didirikan pada  12 Juli 1953, hadir memberikan warna dalam perbedaan untuk sama-sama meletakan cinta kepada tanah air dengan memperjuangkan prestasi tertinggi bagi bangsa. Inisiatif itu datang dari semangat nasionalisme agar bangsa ini tidak terpecah.

Di kancah internasional panahan Indonesia menciptakan sejarah. Medali Olimpiade pertama Indonesia justru datang dari panahan, melalui Tiga Srikandi di Soul, Korea Selatan, pada 1988.

Bersama Almarhum Donald D. Pandiangan, Tiga Srikandi telah mencapai tujuan, menciptakan sejarah untuk bangsa ini melalui kejayaan panahan Indonesia.

Melanjutkan visi dan optimisme pendahulu, pada momen 70 tahun Perpani, ingin agar lebih berperan di kancah panahan dunia tidak saja melahirkan para juara baru, tapi juga dikenal karena memiliki tradisi turnamen dan seleksi atlet yang berkualitas, mampu menyumbangkan wasit dan pelatih yang berkualitas di kancah internasional.

“Semoga para atlet pelatnas kita yang sedang berlatih di pemusatan latihan, Cikarang, segera memperoleh tiket menuju Olimpiade Paris 2024 dan mencetak sejarah baru disana,” ucap Arsjad.

Selain pemberian pelakat penghargaan kepada KGPAA Paku Alam VIII, pelakat penghargaan juga diberikan kepada para atlet dan pelatih berprestasi yaitu; keluarga Alm. Donald D. Pandiangan, Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, dan Kusuma Wardhani.

Acara diakhiri dengan penyerahan foto KGPAA Paku Alam VIII oleh Sri Paduka Paku Alam X kepada Ketua Umum PB Perpani M. Arsjad Rasjid P.M. serta dilanjutkan dengan potong tumpeng oleh Ketua Umum PB Perpani kepada KGPAA Paku Alam X. BIG

 

Facebook Comments Box