advertisements
advertisements
JOGJA MagzRegional

KKN UGM Yogyakarta Jadi Sarana Tambah Pengetahuan dan Realisasi Inovasi

×

KKN UGM Yogyakarta Jadi Sarana Tambah Pengetahuan dan Realisasi Inovasi

Sebarkan artikel ini
Peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang siap diberangkatkan ke 400 desa di seluruh Indonesia. (dok. ugm.ac.id)

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan dukungannya terhadap kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) PPM Universitas Gadjah Mada (UGM) ke seluruh wilayah Indonesia.

Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, para mahasiswa dapat belajar untuk menambah pengetahuan, sekaligus dapat merealisasikan inovasi-inovasi yang dibuat.

“Mari kita dukung KKN ini, karena dengan inovasi yang dikerjakan, juga bisa menambah pengetahuan masyarakat agar makin pandai juga,” ungkapnya di Balairung UGM Yogyakarta, Jumat (23/6/2023).

Harapannya, Sri Sultan menambahkan, peran serta mahasiswa UGM melalui KKN ini dapat memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Semoga anda semua bisa berdialog dengan baik dan bisa mengambil manfaat dari keberadaan anda dengan tinggal bersama mereka,” jelasnya dalam situs jogjaprov.go.id.

Dalam Pengarahan dan Penerjunan Mahasiswa, DPL, Korwil KKN-PPM UGM Periode 2 Tahun 2023, Sri Sultan mengatakan, komunikasi yang terjalin baik dengan masyarakat juga dapat mendorong masyarakat untuk dapat mengungkapkan aspirasinya.

Provinsi DIY saat ini sedang mengupayakan terjadinya reformasi di level kelurahan.

“Bagaimana mempersiapkan masyarakat agar mereka menjadi subjek dalam proses pembangunan, bukan menjadi objek untuk kebijakan. Dari tingkat kelurahan harapannya terbentuk masyarakat yang memahami arti pembangunan dan kesejahteraan demi masa depan mereka,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan, para mahasiswa di tempat KKN tentu akan bertemu dengan para pelaku UMKM.

Sebab, lanjutnya, struktur perekonomian di Indonesia didominasi UMKM. “Sebesar 99,9% pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM. Jadi di daerah adik-adik akan bertemu dengan pedagang kecil, pengarjin, petani skala kecil dan lainnya.”

Teten juga mengimbau para mahasiswa untuk bisa membantu pengembangan usaha masyarakat di masing-masing daerah lokasi KKN mereka dan berharap mahasiswa KKN UGM dapat sekaligus belajar menjadi enterpreneur.

Hal ini untuk mendukung rodamap besar Indonesia menuju negara maju di tahun 2045 dan menjadi lima besar kekuatan ekonomi dunia.

“Untuk mencapai itu, salah satu yang disiapkan selain membangun infrastruktur di seluruh Indonesia, yakni menyiapkan pebisnis tangguh. Sementara ini, Indonesia baru memiliki 3,47% entrepreneur, padahal negara maju pebisnisnya minumum 4%,” ungkapnya.

Sebagai informasi, pada KKN-PPM kali ini UGM menerjunkan 7.079 mahasiswa dari 19 fakultas.

Mereka akan menjalankan berbagai program pengabdian masyarakat untuk membantu mengatasi berbagai persoalan di 31 provinsi, 97 kabupaten, 204 kecamatan, dan lebih dari 400 desa di penjuru Indonesia.

Rektor UGM Prof Ova Emilia menuturkan, sejak tahun 1971 KKN menjadi mata kuliah wajib bagi mahasiswa sebagai bentuk komitmen dan kontribusi UGM untuk mewujudkan program pengabdian dan implementasi IPTEK yang bermanfaat bagi peningkatan pembangunan berkelanjutan.

Sebagai program pembelajaran di luar kampus, katanya, KKN-PPM juga diarahkan sebagai program peningkatan karakter mahasiswa agar memiliki empati dan kepedulian terhadap permasalahan riil masyarakat.

“Mengusung tema Inklusi Mengabdi Bersama Masyarakat, melalui KKN sekaligus menguatkan kiprah UGM untuk menghadirkan universitas dalam program pembangunan masyarakat. Program tersebut antara lain pengentasan kemiskinan, penguatan karakter kebangsaan, kepedulian, gotong royong, dan pelibatan di lingkungan sosial,” tuturnya. BIG

Facebook Comments Box