Dalam upaya meningkatkan perlindungan anak dan menciptakan lingkungan bebas bullying atau perundungan di Kota Bandung, 75 kepala sekolah dan 16 SMP di Kota Bandung mendeklarasikan Bandung Menuju Zero Bullying Padepokan Mayang Sunda.
Selain diumumkan, diluncurkan juga program inovatif Jamuga (Jam untuk Keluarga).
Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono yang hadir dalam deklarasi tersebut menjelaskan, program Jamuga diluncurkan sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas interaksi keluarga dan mencegah perundungan.
Dia juga pentingnya kasih sayang dan komunikasi yang erat dalam keluarga sebagai benteng utama melawan perundungan.
“Dengan kesibukan kita saat ini dan ketergantungan pada gadget, komunikasi verbal maupun nonverbal dalam keluarga menjadi sangat penting. Program Jamuga mendorong setiap anggota keluarga untuk menghabiskan waktu bersama, membangun kasih sayang, dan memperkuat ketahanan keluarga,” katanya.
Bambang mengajak seluruh masyarakat Bandung untuk tidak hanya memaknai deklarasi ini sebagai seremonial belaka, tetapi benar-benar merasakan dan mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
“Mari kita menjadi agen perubahan, memastikan tidak adanya intimidasi di lingkungan sekolah dan rumah kita,” ujarnya.
Bambang optimistis, anak-anak yang hadir dalam acara ini dapat menjadi agen perubahan, tidak hanya di Kota Bandung, tetapi juga di Jawa Barat dan nasional.
“Bullying bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi kita semua. Mari kita buktikan bahwa Bandung bisa menuju zero bullying,” tuturnya. BIG