Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelar penanaman bawang merah dan cabai rawit, serentak di 30 kecamatan se-Kota Bandung.
Kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya untuk mengendalikan inflasi.
Pelaksana Harian Sekretaris Daerah (Plh Sekda) Kota Bandung Hikmat Ginanjar dan jajaran Pemda Kota Bandung melakukan penanaman di Buruan Sae Pemuda Mandiri, Kelurahan Sukawarna Kecamatan Sukajadi, Selasa (30/4/2024).
“Di Kota Bandung, lahan pertanian terbatas, sehingga kebutuhan pangan tergantung daerah lain. Sekitar 90 persen pangan di pasok dari luar. Untuk mengantisipasi itu, pemerintah melakukan upaya menyediakan bahan pangan menggunakan lahan secukupnya dengan program Buruan Sae,” jelasnya.
Menurut Hikmat, hadirnya Buruan Sae memberikan jawaban bagi masyarakat untuk mengelola lahan terbatas, dengan tujuan akhirnya kebutuhan pangan terpenuhi.
Dia mengungkapkan bahwa dengan rutin menanam kebutuhan pangan seperti cabai rawit, bawang dan lainnya dapat menghasilkan emisi karbon yang baik untuk lingkungan.
“Manfaatnya luar biasa, tidak hanya untuk dikonsumsi saja, tapi ada karbon yang dihasilkan. Ekonomi hijau lingkungan yang berada di Kota Bandung ini memberikan keberlangsungan hidup, dengan usia harapan hidup 74,4 tahun,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung Gin Gin Ginanjar menjelaskapkan, Kota Bandung sebagai kota besar, tetapi mampu pengembangan pekarangan Buruan Sae.
Hari ini, 375 Buruan Sae di Kota Bandung, menanam cabai dan bawang serentak se-Kota Bandung.
“Untuk kali ini kita menanam di kawasan Buruan Sae Pemuda Mandiri di wilayah Sukajadi. Kita upayakan tahun ini bertambah 100 kelompok Buruan Sae, jadi total sekitar 500 kelompok dan mendorong terus masyarakat untuk memanfaatkan lahan dengan baik guna kebutuhan pangan,” tuturnya.
Gin Gin menambahkan, penanaman serentak seperti tanaman cabai rawit, bawang merah dan tomat sebagai komoditas pangan strategis. Rencananya dilakukan juga panen serentak dua bulan kedepan pada Juli 2024.
“Pangan Strategis ini dapat dengan mudah dipasarkan dan memiliki dampak yang sangat kuat dalam pembentukan angka inflasi,” katanya.
Menurut Gin Gin, komoditas bahan pangan tersebut sebagai kelompok bahan makanan yang memiliki peluang cukup besar.
“Namun, ini juga sering mengalami fluktuasi harga, sehingga diharapkan dengan menanam dan panen nantinya mampu melengkapi kebutuhan pangan masyarakat,” ujarnya.
Gin Gin menyatakan, bantuan yang diberikan untuk penanaman kali ini di antaranya, bibit cabai rawit, bibit bawang merah masing-masing 5 kg, polybag, 1 paket rumah bibit, benih tomat 1 sachet, tanah, pupuk kandang 20 karung, NPK 15 kg dan pestisida 1 paket.
TP PKK Kota Bandung Linda Nurani Hapsah yang turut hadir mengapresiasi penanaman bahan pangan tersebut.
“Ini langkah kita untuk memasifkan Buruan Sae, diharapkan kebutuhan terhadap bahan pangan tersedia. Ketika di pasar langka dengan punya Buruan Sae di lingkungan selesai dengan hasil panen ini,” ungkapnya.
Menurut Linda, bahan pangan yang ditaman saat ini merupakan pangan yang berpengaruh dalam angka inflasi.
“Kita menanam bawang dan cengek. Karena bahan ini salah satu yang membantu untuk menekan laju inflasi. Karena komoditas ini merupakan kebutuhan di dapur sebagai kebutuhan dasar,” jelasnya.
Hadir juga, Penjabat Ketua TP PKK Kota Bandung Linda Nurani Hapsah didampingi beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). BIG