Kesehatan

Kota Tegal Miliki Laboratorium Biosafety Level 2 Plus

×

Kota Tegal Miliki Laboratorium Biosafety Level 2 Plus

Sebarkan artikel ini
Peresmiasn Laboratorium Biosafety Level 2 Plus (BSL-2+) di Kota Tegal, Jawa Tengah. (dok. jatengprov.go.id)

Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Klinik Paru Kota Tegal, Jawa Tengah kini memiliki Laboratorium Biosafety Level 2 Plus (BSL-2+).

Laboratorium tersebut diharapkan dapat mempermudah akses masyarakat untuk menjalani tes khusus Tuberkolosis (TBC).

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Ina Agustina Isturini menjelaskan, pembangunan laboratorium mikrobiologis merupakan salah satu upaya untuk memperluas akses masyarakat, terhadap pemeriksaan kultur dan uji kepekaan TBC.

“Diharapkan dengan semakin banyaknya tempat pemeriksaan ini yang bisa diakses, tentu akan semakin mempermudah dalam mendiagnosa TB, maupun antisipasi, ketika pengobatan TBC tidak berhasil yang bisa jadi karena ada resistensi,” ujarnya pada peresmian Laboratorium BSL-2+ secara daring.

Dia mendorong Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah dan Kota Tegal dapat berkoordinasi mengenai pengaturan jejaring rujukan dan tata laksana pelayanan pasien TBC di Jawa Tengah.

Ina berharap komitmen Pemerintahan Kota Tegal untuk mengalokasikan anggaran pemeliharaan laboratorium untuk peralatan, serta peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Penjabat (Pj) Wali Kota Tegal Agus Dwi Sulistyantono menjelaskan, Laboratorium BSL-2+ ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Pusat dalam memperkuat layanan kesehatan di daerah, sekaligut menjadi bagian dari upaya Kemenkes, dalam mencapai target pemenuhan 24 unit laboratorium di seluruh Indonesia pada tahun 2025.

Menurutnya, program tersebut sejalan dengan misi Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, terutama program kedua dari delapan Program Hasil Terbaik Cepat (PTHC)/Quick Win, yaitu menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis, menurunkan kasus TBC 50% dalam lima tahun, serta membangun rumah sakit lengkap dan berkualitas di tingkat kabupaten/kota.

Pj Agus berharap dengan adanya Laboratorium BSL-2+ ini, upaya pencegahan dan penanggulangan TBC di Kota Tegal dan di Jawa Tengah semakin baik lagi.

“Kita harus terus bekerja sama, bahu-membahu, dalam menekan angka penularan dan menyelamatkan lebih banyak nyawa dari bahaya TBC,” ungkapnya pada acara Peluncuran BSL-2+ di Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Klinik Paru Kota Tegal.

Agus menuturkan, upaya penanggulangan Tuberkulosis (TBC) di Kota Tegal telah dilakukan dengan optimal.

Buktinya, adanya penghargaan yang diterima oleh Kota Tegal sebagai Juara I Kabupaten/Kota Terbaik dalam Pengelolaan Program TBC Tingkat Nasional Tahun 2021.

Lalu, pada tahun 2024, Kota Tegal juga dinyatakan sebagai Kabupaten/Kota Terbaik, dalam upaya penemuan kasus TBC se-Jawa Tengah.

Sementara itu, pada tahun 2023, Klinik Paru Masyarakat Kota Tegal mendapatkan penghargaan dari Kemenkes sebagai Penemu Kasus TBC Tertinggi dan Pengobatan Kasus TBC Tertinggi di FKTP.

“Tentu saja, pencapaian ini tidak lepas dari kerja keras berbagai pihak, termasuk jajaran Dinas Kesehatan, UPTD Klinik Paru Masyarakat, Tenaga Medis dan dukungan penuh dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Kemenkes,” tuturnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Zaenal Abidin menambahkan, UPTD Klinik Paru Masyarakat, Kota Tegal mendapatkan hibah renovasi laboratorium berstandar Biosafety Level 2 Plus, dari Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit (Ditjen P2) Kemenkes.

Renovasi laboratorium dilakukan melalui Hibah Renovasi dan Retrofit dari Ditjen P2 Kemenkes dengan nilai sebesar Rp7.488.999.000. Proyek hibah ini berlangsung beberapa tahap, sejak tahun 2021 hingga tahun 2025. BIG

Facebook Comments Box