BANTEN MagzRegional

Lima Kelompok Penentu Keberhasilan Pembangunan Provinsi Banten

×

Lima Kelompok Penentu Keberhasilan Pembangunan Provinsi Banten

Sebarkan artikel ini
Saat Sidang Senat Terbuka Pembukaan Dies Natalis ke-22 Tahun Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) di Kampus Sindangheula, Kota Serang. (dok. bantenprov.go.id)

Wakil Gubernur Banten A. Dimyati Natakusumah mengungkapkan ada lima kelompok yang menentukan keberhasilan pembangunan Provinsi Banten, yakni pemerintahan yang baik, partisipasi masyarakat, sosial media, akademisi dan para pemangku kepentingan lainnya, seperti pengusaha, industri, UMKM, serta yang lain.

Hal tersebut disampaikan saat menghadiri Sidang Senat Terbuka Pembukaan Dies Natalis ke-22 Tahun Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) di Kampus Sindangheula, Kota Serang, baru – baru ini.

Pembukaan dilakukan oleh Wakil Rektor Untirta Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Agus Sjafari.

“Lima kelompok ini menjadi backbone (tulang punggung) keberhasilan pembangunan,” tegasnya.

Wagub Dimyati menjelaskan, Dies Natalis adalah happy birthday. “Selamat ulang tahun yang ke-22 Fisip Untirta. Angka 22 adalah angka yang bagus.”

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur menuturkan, ada enam pilar kesuksesan pembangunan daerah ataupun nasional.

Pertama adalah pemimpin yang visioner, proaktif, inspiratif, berdedikasi, berintegritas dan melayani.

Kedua adalah pendidikan sumber daya manusia sangat penting.

Ketiga, adalah pembangunan infrastruktur dan suprastruktur. Pendidikan yang unggul diharapkan menghasilkan sumber daya manusia unggul.

Keempat, perekonomian bagaimana perekonomian berkembang.

Menurut Dimyati, pemerintah, pengusaha, masyarakat, sosial media dan akademisi berperan dalam berkembangnya perekonomian.

Kelima adalah pemerintahan yang baik, yakni pemerintahan yang good and clean governance, karena dari pemerintahan yang bersih bisa menghasilkan yang baik.

Keenam adalah partisipasi aktif masyarakat, dengan ikut turut serta dalam pembangunan.

“Kuncinya adalah transparansi, akuntabel dan bermanfaat bagi masyarakat,” jelas Wakil Gubernur.

Menurut Dimyati, anggaran sekecil apapun yang dikeluarkan harus punya nilai. “Sekecil apapun rupiah tidak boleh loss. Harus jelas dan bagus benefit, impact dan output,” tegasnya.

Maka dari itu, lanjutnya, diramu sedemikian rupa agar pada tahun 2026 atau tahun 2025 di perubahan anggaran, pemerintahan daerah yang sekarang ini sudah terima APBD murni produk terbaru.

“Diharapkan sekecil apapun tidak boleh ada yang loss, tidak boleh tidak ada yang manfaat. Tidak ada nilainya atau dampak dan manfaatnya kecil. Provinsi Banten harus maju,” ungkap Dimyati.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor Untirta Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Agus Sjafari mengatakan, usia 22 tahun adalah usia yang masih muda dan biasanya banyak gagasan.

“Selamat milad Fisip Untirta ke-22 tahun. Mudah – mudahan ke depan menjadi fakultas terbaik. Semakin banyak karya – karya yang dihasilkan civitas akademika Fisip Untirta,” ujarnya. BIG

 

Facebook Comments Box