advertisements
advertisements
JATENG MagzRegional

Masyarakat Temanggung Diminta Waspada Potensi Hujan Ekstrem dan Longsor

×

Masyarakat Temanggung Diminta Waspada Potensi Hujan Ekstrem dan Longsor

Sebarkan artikel ini
Salah satu rumah penduduk yang terdampak hujan angin di wilayah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. (dok. jatengprov.go.id)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah meminta masyarakat untuk mewaspadai hujan ekstrem yang berpotensi menyebabkan tanah longsor di wilayah Temanggung.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Totok Nursetyanto mengatakan, hujan ekstrem terjadi di daerah tersebut dalam beberapa hari terakhir dan diprediksi masih akan terjadi hingga beberapa waktu ke depan.

“Hujan seperti ini potensi menyebabkan tanah longsor dan banjir bandang. Ada sejumlah tanah longsor di Temanggung,” katanya.

Dia menambahkan, BMKG telah menginformasikan beberapa waktu lalu jika ada benih awan siklon yang berpotensi hujan ekstrem di Jawa, termasuk Temanggung.

Menurutnya, BPBD setempat telah mempersiapkan segala sesuatu, seperti Sumber Daya Manusia (SDM), peralatan dan sosialisasi pada masyarakat untuk waspada dampak hujan ekstrem yang berpotensi longsor dan banjir.

Totok menyampaikan, kejadian tanah longsor antara lain terjadi di Dusun Tlahab, Desa Tlahab, Kecamatan Kledung, Minggu (15/12/2024).

Longsor ini, yaitu tebing setinggi 10 meter dan lebar 10 meter, sekitar pukul 23.00 WIB. Material longsor menimpa rumah Sukarti pada bagian tembok kamar dan ruang tamu.

“Tidak ada korban meninggal, tapi Rahayu, anaknya sempat tertimbun material longsor dan mengalami luka – luka. Korban berhasil dievakuasi dan kini menjalani perawatan,” ungkapnya.

Dia menuturkan, di Dusun Wunut RT 01 RW 01 Desa Wonotirto, Kecamatan Bulu longsor pada pondasi rumah Susilo dan mengakibatkan atap dan dinding rumah bagian dapur ambrol. “Longsor ini mengancam rumah Samijan yang berada di dekatnya.”

Dia menyatakan, ukuran pondasi longsor tinggi 1,5 meter dan panjang 8 meter. Untuk atap rumah panjang 3 meter dan lebar 4 meter.

Talud sepanjang 20 meter dan tinggi talud 6 meter pada irigassi di Desa Bandunggede, Kecamatan Kedu juga longsor. “Bangunan rumah Rodliyan menggantung akibat longsor ini.”

Di Desa Tegalrejo, Kecamatan Ngadirejo longsor pada tebing setinggi 12 meter dan panjang 10 meter. Longsor ini mengancam rumah Ponisar. BIG

Facebook Comments Box