Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menegaskan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam mengelola kelancaran arus penyeberangan di Pelabuhan Merak, terutama selama masa Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru 2024/2025).
Hal tersebut disampaikan Menhub saat cek pergerakan penumpang penyeberangan di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Selasa (24/12/2024).
Menhub Dudy menyampaikan pengelolaan arus penyerbarangan baik penumpang atau kendaraan di Pelabuhan Merak memerlukan langkah antisipatif yang terintegrasi.
“Kerja sama antara Kementerian, TNI, Polri dan operator pelabuhan sangat diperlukan agar layanan tetap optimal dan keselamatan masyarakat terjamin,” katanya.
Kemudian, sebagai bagian dari kebijakan strategis untuk mengurangi kepadatan, Menhub Dudy mengungkapkan penerapan pengaturan operasional angkutan barang selama periode Nataru.
Pembatasan operasional diberlakukan untuk angkutan barang dengan tiga sumbu atau lebih.
“Kecuali untuk kendaraan yang membawa bahan bakar, hewan ternak, pupuk, pakan ternak, bahan pokok, barang untuk penanganan bencana, sepeda motor program mudik gratis, dan hantaran uang,” jelas Menhub.
Sebagai antisipasi lonjakan arus kendaraan di Kawasan penyeberangan Merak, diberlakukan pola pengaturan Kendaraan bermotor golongan VII, golongan VIII, dan golongan IX tujuan Sumatera mulai hari Jumat, 20 Desember 2024 pukul 00.00 WIB sampai dengan Minggu, 5 Januari 2025 pukul 24.00 WIB melalui BBJ Bojonegara (Serang – Banten).
Beberapa hal yang telah dilakukan dalam penyelenggaraan angkutan Nataru di Pelabuhan Merak di antaranya menyiapkan buffer zone untuk mengantisipasi peningkatan jumlah kendaraan yang akan berpergian, pengaturan operasional pelabuhan, lalu pemisahan kendaraan baik yang besar maupun kecil dan penerapan delaying system.
Menhub menambahkan, hingga H-3 Angkutan Nataru, jumlah penumpang pada penyeberangan mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni sekitar 20%.
“Dapat kami sampaikan bahwa sampai dengan H -3, jumlah penumpang yang melalui Pelabuhan Merak saat ini adalah jumlahnya sekitar 200.777 orang, kemudian kendaraan sebanyak sebanyak 48.758 kendaraan. Memang ada sedikit penurunan kurang lebih sekitar 20%,” jelasnya.
Turut hadir dalam kunjungan ini Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Heru Widodo. BIG