Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor meluncurkan Rumah Cegah Stunting (Ceting) yang berlokasi di Desa Sukamantri, Kabupaten Bogor, Provinsi Jaa Barat.
Sebagai salah satu bentuk konkret nyata Pemdakab Bogor bersama masyarakat dan pihak swasta untuk melakukan percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Bogor.
Penjabat (Pj) Bupati Bogor Bachril Bakri mengungkapkan, di Rumah Ceting Kecamatan Tamansari ada 172 yang terdiri dari 88 balita dan 8 orang ibu hamil yang intensif diberikan makanan bergizi selama 30 hari dengan menu makan empat sehat lima sempurna, sedangkan untuk snack atau makanan ringan ada telur, susu, roti dan buah.
“Ini bentuk aksi nyata kami Pemkab Bogor kolaborasi dengan pihak swasta untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Bogor,” katanya.
Sebetulnya, dia menambahkan, sudah ada program orang tua asuh tapi disempurnakan dengan Rumah Ceting.
“Melalui Rumah Ceting ini kita bisa mengontrol langsung kondisi mereka pertumbuhan mereka juga bisa terkendali dan mereka bisa bebas dari stunting, Kita ingin Kabupaten Bogor sesuai harapan Jawa Barat zero stunting,” ujarnya.
Sebagai informasi, Kabupaten Bogor berada di urutan kedua tertinggi di Jawa Barat sebesar 27,6%, sedangkan target nasional sebesar 21,6% dan provinsi 21,7%.
Salah satu strategi percepatan penurunan stunting adalah melalui Rumah Cegah Stunting dengan skema pemberian makanan bergizi dan sehat secara intensif selama 30 hari tiga hari sekali yakni, pada pukul 08.00 WIB, lalu snack pada pukul 10.00 WIB dan makan siang pada 12.00 WIB juga pemberian vitamin.
Petugas akan mengontrol berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala anak stunting setiap hari untuk memantau pertumbuhannya.
“Terima kasih dan apresiasi yang setinggi – tingginya kepada Pak Jimmy yang telah dengan rela dengan tulus ikhlas ya untuk menampung anak – anak yang menderita stunting dengan dana pribadinya tanpa anggaran APBD,” tuturnya.
Menurut Bachril, ini salah satu pelopor atau pengusaha peduli stunting dan dihimbau ada di setiap kecamatan nantinya.
“Kami sedang berupaya bisa mencari para perusahaan lain yang bisa membantu kita, seperti halnya yang dilakukan di Kecamatan Tamansari ini,” ujarnya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Agus Fauzi menjelaskan, ini merupakan upaya bersama untuk bergerak cepat menanggulangi dan menurunkan permasalahan stunting di Kabupaten Bogor menuju zero stunting di Bumi Tegar Beriman.
Sejumlah tenaga kesehatan dokter spesialis anak dan SPOG dari RSUD Ciawi akan terus memantau perkembangannya minimal seminggu sekali atau dua minggu.
“Dokter spesialis anak dan dokter SPOG akan turun langsung memantau ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan selama 30 hari kedepan dimulai setelah launching 5 November hingga 5 Desember 2024,” tuturnya.
Ketua perwakilan BKKBN Jawa Barat Fajar Supriyadi Santosa mengapresiasi atas langkah nyata yang dilakukan oleh Pemdakab Bogor berkolaborasi dengan pengusaha dan menjadi inspirasi khususnya bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Jadi, dia berharap dapat lebih optimalisasi dalam mencegah dan menurunkan stunting tidak hanya di Kabupaten Bogor tetapi juga di Jawa Barat.
“Mudah – mudahan usaha bersama ini bisa mewujudkan harapan kita bersama yakni zero stunting di Jawa Barat. Kita jangan sampai lengah, jika lengah maka kita akan melewatkan Indonesia Emas pada 2045,” katanya.
Ketika bersama-sama mulai dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kota hingga kecamatan dan desa, maka Indonesia Emas dengan masyarakat sehat dan bebas stunting bisa diraih.
Tokoh masyarakat dan pengusaha peduli stunting wilayah Kecamatan Tamansari Jimmy menyatakan, senang bisa terlibat langsung membantu Pemdakab Bogor dan masyarakat, terutama mereka kondisinya stunting untuk bersama – sama melakukan percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Bogor.
“Tentu senang bisa membantu, sebetulnya ini bukan hal baru bagi saya. Saya sering memberikan bantuan pemberian makanan kepada sejumlah pesantren motivasinya sederhana kami ingin masyarakat Indonesia benar-benar hebat di tahun 2045,” ungkapnya. I