Bupati Garut Abdusy Syakur Amin meminta seluruh pelajar di Kabupaten Garut, khususnya anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), untuk serius meningkatkan kemampuan literasi, numerasi dan sains.
Hal ini disampaikan Bupati saat menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) XXI IPM Kabupaten Garut yang berlangsung di SMK Muhammadiyah, Kecamatan Garut Kota.
Syakur menekankan, pelajar adalah calon pemimpin yang akan bertanggung jawab penuh atas masa depan, sehingga harus mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang semakin berat.
”Saya titip, tingkatkan literasi, numerasi, dan sainsnya supaya mereka ke depan nanti akan bisa menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, serta keterampilan yang akan menjadi modal mereka untuk meningkatkan produktivitas,” ujar Bupati.
Dia menambahkan, peningkatan produktivitas pelajar akan berdampak langsung pada kemampuan ekonomi masyarakat yang pada akhirnya akan membuat Kabupaten Garut menjadi semakin baik.
”Kita tahu semua, kita perlu dorong dengan kerja keras terkait produktivitas masyarakat Garut,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum IPM Kabupaten Garut periode 2023 – 2025, Dwi Azhar Ramdhani mengungkapkan, Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah contoh bagus gerakan pelajar dan mahasiswa di Garut.
Dia mengakui tantangan besar yang dihadapi organisasi di tengah dinamika transformasi dari manual ke digital.
”Arus teknologi yang tidak bisa kita bendung lagi. Arus teknologi yang mungkin sampai saat ini dari rumah ke rumah, dari jari ke jari, dari handphone ke handphone itu tidak bisa kita bendung lagi. IPM harus hadir sebagai aktor bagaimana teman – teman pelajar secara umum ini bisa menjadi salah satu pelajar yang membawa agen pada perubahan,” tutur Dwi Azhar.
Dia juga menyampaikan perubahan paradigma di tingkat Pimpinan Pusat (PP) IPM dan jika 10 tahun ke belakang IPM mengusung paradigma pelajar berkemajuan, kini telah ditransisikan menjadi paradigma kepemimpinan berdampak.
”Artinya, kepemimpinan berdampak ini adalah kepemimpinan itu tidak hanya berdampak bagi dirinya masing – masing, bagi pribadinya masing – masing, melainkan berdampak paling minimal bagi orang terdekatnya, bagi keluarganya dan paling umum adalah berdampak untuk semuanya,” jelasnya.
Menurut Dwi Azhar, perubahan paradigma ini menjadikan IPM sangat relevan dan dinamis dalam melihat tantangan zaman ke depan.
”Maka teman – teman, kepemimpinan berdampak ini adalah pemimpin sebagaimana dikutip dari surat Al-Qur’an yang artinya seluruh manusia adalah pemimpin,” ungkapnya.
Musyawarah Daerah XXI IPM Kabupaten Garut ini menjadi forum penting untuk merumuskan arah kebijakan dan memilih kepemimpinan baru yang diharapkan mampu menjawab tantangan digitalisasi dan mencetak pemimpin – pemimpin muda yang berdampak bagi Garut.
Dalam kesempatan ini, Bupati Garut juga meresmikan secara langsung Muhammadiyah Garut Kota (MUGATA) Mini Mart dan MUGATA Bank Mini di SMK Muhammadiyah Garut Kota. BIG












