Finansial

Pemkab Garut Dukung Penuh Program Ekosistem Keuangan Inklusif di Desa Wisata Sindangkasih

×

Pemkab Garut Dukung Penuh Program Ekosistem Keuangan Inklusif di Desa Wisata Sindangkasih

Sebarkan artikel ini
Acara peluncuran EKI dan Pelatihan UMKM di Desa Sukamaju, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. (dok. jabarprov.go.id)

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut Nurdin Yana menyatakan dukungannya terhadap implementasi Program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) di Desa Wisata Sindangkasih, sebagai upaya meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat.

Hal ini disampaikan saat memberikan Perayaan dalam acara peluncuran EKI dan Pelatihan UMKM di Desa Sukamaju, Kecamatan Cilawu, baru-baru ini.

Nurdin menegaskan, kesejahteraan masyarakat adalah tanggung jawab besar yang harus diperhatikan oleh semua pihak.

Dia berterima kasih kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang telah menggagas program ini, dan mengharapkan masyarakat yang serius mengikuti pelatihan dan pendampingan dari OJK Tasikmalaya, apalagi di tengah pesatnya perkembangan teknologi, tidak masyarakat bisa terus mengandalkan hal-hal yang bersifat konvensional.

Nurdin juga menyebutkan program ini akan memberikan banyak keuntungan bagi peserta, terutama dalam hal literasi keuangan.

Dia menekankan pentingnya silaturahmi antara masyarakat dan lembaga keuangan untuk meningkatkan kepercayaan dan mendapatkan dukungan perbankan.

“Tidak menutup kemungkinan sudah kenalnya dengan lembaga keuangan, bisa saja ketika bapak dan ibu menghadapi persoalan-persoalan terkait dengan kebutuhan aspek keuangan, itu bisa berkomunikasi dan terjalin silaturahmi antara kita itu menimbulkan kepercayaan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Pusat Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (PEPK OJK) Tasikmalaya Dendy Juandi menjelaskan, program EKI akan melibatkan berbagai pihak, termasuk perbankan dan Non-Governmental Organization (NGO), seperti Mercy Corps Indonesia.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan secara menyeluruh, tidak hanya fokus pada UMKM, tetapi juga siswa sekolah melalui program simpanan pelajar.

“Jadi mulai dari kecil itu kita mengedukasi untuk melakukan inklusi keuangan, jadi nabung nanti kalau jauh bisa dijemput ke sekolah,” tutur Dendy.

EKI adalah sebuah ekosistem yang inklusif. Pihaknya, lanjutnya, akan mengedukasi masyarakat tentang produk-produk keuangan, seperti tabungan, deposito, dan kredit.

Dendy menambahkan, program EKI akan berlanjut hingga akhir tahun 2024 dan diharapkan dapat diterapkan di desa-desa lain jika berhasil.

Selama pendampingan, tim EKI akan menghadirkan narasumber terkait pemasaran dan berbagai kebutuhan lainnya, termasuk pelatihan pemasaran daring. BIG

Facebook Comments Box