Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang memaparkan Delapan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di Command Center Bale Prasuti Singaperbangsa kepada Tim Penilaian Kinerja Provinsi Jawa Barat secara daring.
Delapan aksi tersebut meliputi data cakupan layanan, perencanaan dan penganggaran, rembug stunting kabupaten, regulasi Percepatan Penurunan Stunting (PPS) di daerah, peningkatan kapasitas kader, manajemen data PPS, pengukuran, dan publikasi PPS, serta realisasi anggaran dan rencana.
Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Asep Hazar mengatakan, pemerintah daerah (pemda) berfokus menurunkan prevalensi stunting dan mencegah kasus baru melalui intervensi bagi remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu pascapersalinan, dan balita 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
“Pemerintah daerah berfokus untuk menurunkan prevalensi stunting dan mencegah terjadinya kejadian stunting baru melalui intervensi untuk rematri, calon pengantin atau calon pasangan usia subur dan ibu hamil, ibu pascapersalinan dan Baduta 1000 Hari Pertama Kehidupan,” tuturnya.
Dia menjelaskan, sejumlah kegiatan yang telah dilakukan antara lain Layanan Edukasi dan Intervensi Makanan Cegah Stunting untuk Ibu Hamil dan Balita (Leuit Kacinta), program Sasaran Stunting Diberi Dua Butir Telur Setiap Hari (SADARI) bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
Selain itu, Karawang International Industrial City (KIIC), pendampingan dan pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin, Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2), penyediaan air bersih dan sanitasi bagi rumah tangga, serta Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).
“Tentunya kami memiliki komitmen penuh dalam upaya penurunan stunting, Insyaallah dengan sumber daya yang kita miliki akan kita kerahkan semuanya dan semoga angka stunting di Kabupaten Karawang dapat terus menurun secara signifikan,” ungkap Asep Hazar. BIG