advertisements
advertisements
Pariwisata

Pemkot Bandung Aktivasi Sosial Ekonomi Kawasan Wisata Braga

×

Pemkot Bandung Aktivasi Sosial Ekonomi Kawasan Wisata Braga

Sebarkan artikel ini
Kawasan wisata Braga Kota Bandung di malam hari. (dok. jabarprov.go.id)

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meluncurkan program inovatif Social Economy Development di Kawasan Wisata Braga.

Progam ini bertujuan untuk mengaktifkan dan mengembangkan potensi sosial ekonomi di kawasan wisata Kampung Braga.

Selain itu, program ini tidak hanya akan memperkuat daya tarik wisata di kawasan Braga, tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat untuk mengambil peran aktif dalam pengembangan ekonomi lokal.

Kepala Dinas Sosial Kota Bandung Soni Bakhtiar mengungkapkan, pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mencapai tujuan program ini.

“Kami tidak ingin warga Braga hanya menjadi penonton. Mereka harus menjadi bagian dari perubahan ini, sehingga mereka bisa menikmati manfaatnya secara langsung,” ujar Soni di Jalan Braga, Kota Bandung.

Menurut Soni, program Social Economy Development di Kawasan Wisata Braga difokuskan pada pemberdayaan warga Braga dengan menyediakan ruang dan dukungan bagi mereka yang ingin memulai bisnis atau mengembangkan usaha yang sudah ada.

“Inisiatif ini juga mencakup peningkatan kapasitas warga dalam berbisnis. Termasuk pelatihan manajemen, pemasaran, dan pengembangan produk,” jelasnya.

Soni menjelaskan, salah satu upaya untuk menarik wisatawan adalah dengan menciptakan ikon baru di kawasan Braga, seperti Selasar Menyala dan Jembatan Menyala.

“Kedua fasilitas ini akan menampilkan efek glow in the dark di malam hari, yang diharapkan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan yang ingin berfoto atau berswafoto,” ungkapnya.

Selain itu, pemerintah juga bekerja sama dengan perguruan tinggi, seperti Unpas dan Binus untuk memperkenalkan sejarah Braga melalui mural-mural yang artistik.

Melalui program ini, kata Soni, tumbuh semangat gotong-royong di kalangan warga Braga.

“Pemerintah juga menyediakan pendampingan bisnis dengan melibatkan konsultan berkompeten untuk membantu warga mengelola usaha mereka dengan lebih profesional,” tuturnya.

Menurut Soni, lembaga bisnis komunitas yang dikelola oleh warga setempat akan menjadi kunci keberlanjutan program ini, dengan prinsip dari, oleh, dan untuk masyarakat.

Harapannya, warga Braga menjadi lebih berdaya dan mandiri, sehingga tidak lagi bergantung pada bantuan pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).

“Melalui pemberdayaan ini, kami berharap warga Braga mampu mandiri secara ekonomi dan terus berkembang bersama-sama,” ujar Soni. BIG

 

Facebook Comments Box