Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memperkuat kesiapsiagaan bencana di wilayah utara, yang dinilai rawan banjir, longsor dan kebakaran.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menegaskan, langkah mitigasi harus berjalan simultan bersama warga.
Hal itu disampaikan saat Siskamling Siaga Bencana di Kelurahan Sukaluyu, Kecamatan Cibeunying Kaler.
Farhan menjelaskan, kawasan di bawah 700 MDPL rentan genangan dan banjir, sedangkan area di atasnya berpotensi longsor karena karakteristik tanah dan aliran air dari wilayah ketinggian.
Data kelurahan Sukaluyu menunjukan kejadian banjir dan genangan rutin masih terjadi di Jalan Pahlawan, Sungai Cikondang, hingga kawasan Cikutra.
Peristiwa banjir bahkan pernah menimbulkan korban jiwa pada tahun 2019.
Selain itu, dilaporkan pula kebakaran di RW 5 akibat kompor gas dan pohon tumbang di sejumlah titik.
Farhan menilai penanganan bencana tidak bisa lagi bersifat responsif semata dan mendorong langkah pencegahan sebagai prioritas.
Pemkot Bandung tengah besar-besaran memperbaiki drainase hingga akhir tahun sebagai bagian dari solusi struktural.
Opsi tambahan, seperti kanal baru, kolam retensi, pelebaran saluran, dan sumur imbuhan dalam juga mulai disiapkan agar aliran air tidak lagi tersendat di kawasan padat permukiman.
Farhan juga menyoroti tingginya kasus kebakaran akibat kelalaian rumah tangga. Saat ini sprinkler pencegah kebakaran harus ada di setiap RW.
“Kompor dan korsleting listrik adalah penyebab terbesar kebakaran di Kota Bandung. Setiap RW harus punya sistem pengamanannya,” tuturnya.
Selain itu, Pemkot Bandung juga melarang keras pembangunan liar di bantaran sungai, yang dinilai mempersempit aliran dan memperburuk banjir.
Farhan meminta jajarannya menindak tegas pelanggaran tersebut.
“Saluran banyak tersumbat bahkan tertutup bangunan. Itu tidak boleh dibiarkan,” ungkapnya.
Di tingkat kewilayahan, Farhan meminta RW mengaktifkan relawan siaga bencana, sistem peringatan dini dan ronda lingkungan, serta menilai partisipasi warga menjadi kunci.
Dia akan mengunjungi kembali setiap RW selama empat tahun masa tugasnya untuk memastikan penanganan berjalan.
“Drainase bisa kita benahi bertahap, tetapi kewaspadaan warga harus berjalan mulai sekarang,” katanya.
Pemkot Bandung menargetkan penanganan banjir, longsor dan kebakaran dilakukan secara paralel antara rekayasa teknis, penegakan aturan, serta peningkatan kesiapsiagaan warga. BIG












