Infrastruktur

Pemkot Bandung Siapkan 27 Rumah Pompa dan 15 Kolam Retensi Siaga

×

Pemkot Bandung Siapkan 27 Rumah Pompa dan 15 Kolam Retensi Siaga

Sebarkan artikel ini
Kolam retensi mulai beroperasi di Jalan Bima, Kota Bandung, Jawa Barat. (dok. pemkotbandung)

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memastikan kesiapan menghadapi potensi banjir dan bencana lain menjelang musim hujan.

Wakil Wali (Wawali) Kota Bandung Erwin menyatakan, pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah antisipatif, mulai dari infrastruktur pengendali banjir hingga keterlibatan masyarakat dalam kegiatan gotong royong lingkungan.

“Kami sudah merancang langkah – langkahnya. Saat ini sudah ada 27 titik rumah pompa yang kami tempatkan di daerah – daerah rawan banjir. Selain itu, ada juga program Mapag Hujan, yaitu kerja sama antara pemerintah dan masyarakat untuk membersihkan saluran air,” ujarnya di Sukajadi, Kota Bandung.

Program Mapag Hujan menjadi bentuk sinergi Pemkot Bandung dengan warga dalam menjaga kebersihan dan kelancaran drainase.

Dalam beberapa kesempatan, Erwin bahkan turun langsung ke lapangan untuk membongkar bangunan liar yang berdiri di atas anak sungai maupun solokan.

“Saya juga mengimbau kepada para camat dan lurah agar berkolaborasi dengan ketua RW untuk segera melaporkan apabila ada sungai yang mulai terkena erosi. Jangan menunggu parah dulu baru bertindak,” tuturnya.

Selain rumah pompa, Pemkot Bandung juga terus memperkuat sistem pengendalian air melalui pembangunan kolam retensi di sejumlah wilayah.

Hingga saat ini, sudah terdapat 15 kolam retensi yang berfungsi, dengan target total mencapai 30 titik.

“Target kami 30 kolam retensi dan tahun 2025 sudah kami anggarkan tambahan dua lagi. Tentu ini tergantung pada kemampuan anggaran, tapi Alhamdulillah sejauh ini sudah membantu cukup signifikan dalam mengurangi genangan,” ungkapnya.

Menanggapi potensi pohon tumbang akibat curah hujan tinggi, Pemkot Bandung melalui Dinas Pertamanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) telah melakukan pengecekan dan perawatan terhadap pohon – pohon tua di sejumlah ruas jalan utama.

“Pohon – pohon yang rawan tumbang sudah diperiksa dari sisi umur dan kondisi fisiknya. Kami juga melakukan uji kekuatan dan perawatan berkala. Jalan-jalan seperti Jalan Sudirman dan area Balai Kota termasuk yang kami waspadai karena banyak pohon tua,” jelas Erwin.

Dia menambahkan, meski berbagai langkah antisipasi telah dilakukan, faktor alam terkadang sulit diprediksi.

“Kalau hujannya ringan, pohon – pohon masih kuat, tapi kalau badai besar datang, ya kita tetap harus waspada. Namanya juga musibah, tidak bisa ditebak,” ujarnya.

Dengan berbagai upaya ini, Pemkot Bandung berharap masyarakat turut menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah ke saluran air dan segera melapor bila menemukan potensi bahaya di sekitar wilayahnya. BIG

Facebook Comments Box