Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) segera memulai pembangunan jalan baru di Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal.
Pembangunan tersebut sebagai bagian dari komitmen mewujudkan akses transportasi yang lancar, aman dan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengatakan, pembangunan dimulai dari titik nol di seberang Tahu Yun-Yi Salabenda atau tepat di samping Gerbang Tol Kayumanis II Tol BORR, Jalan Sholeh Iskandar, menuju titik rencana pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) skala kota di Kayumanis.
Jalan sepanjang 1,2 kilometer dengan lebar 15 meter ini akan terkoneksi dengan berbagai akses strategis, sehingga memudahkan warga menuju TPU Kayumanis dan fasilitas publik lainnya.
“Jalan ini juga akan menghubungkan jalur utama Jalan Sholeh Iskandar dengan lokasi rencana pembangunan kampung atlet Kota Bogor,” ujar Dedie saat meninjau lokasi pembangunan bersama Sekretaris Daerah Kota Bogor, Denny Mulyadi, belum lama ini.
Dia menambahkan, ketika jalan ini selesai dibangun, masyarakat yang berada di tengah wilayah Kayumanis tidak akan terisolasi, sehingga pergerakan ekonomi dapat lebih mudah dan berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan warga.
Selain itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat terkait rencana pembangunan SMAN 11 Kota Bogor pada tahun 2026.
“Penataan kawasan Tanah Sareal, khususnya Kayumanis, bukan hanya membangun sekolah, tetapi juga akses jalan, IPAL dan rencana kampung atlet yang sempat tertunda,” jelasnya.
Pembangunan jalan ini juga dirancang untuk menghubungkan wilayah Kota Bogor dengan Kabupaten Bogor, termasuk akses menuju Villa Mutiara dan ke arah Cimanggis Bilabong, Kemang, yang diharapkan dapat mendorong kemajuan ekonomi lintas wilayah.
Kepala Dinas PUPR Kota Bogor Juniarti Estiningsih menambahan, pembangunan jalan akses IPAL Kayumanis saat ini telah masuk tahap lelang pengerjaan dengan anggaran sebesar Rp3 miliar.
Menurutnya, kondisi lapangan dan lahan yang cukup menantang memerlukan perencanaan matang agar pembangunan berjalan optimal.
“Pekerjaan akan dilaksanakan sesuai kontrak, spesifikasi teknis, dan standar yang berlaku, dengan memperhatikan aspek keamanan, keselamatan, dan kenyamanan,” ungkap Juniarti.
Ruang lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan umum, drainase, pekerjaan tanah, perkerasan, pembangunan struktur dan pekerjaan minor lainnya.
Setelah proses lelang selesai, pembangunan akan dimulai dengan pembersihan lahan (land clearing) dan ditargetkan rampung pada tahun ini. “Semoga semua proses berjalan lancar dan tepat waktu,” tegasnya. BIG
