Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta untuk dibuatkan posko atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) guna mengawasi lalu lalang truk pengangkut barang.
Upaya tersebut, lanjutnya, untuk mengantisipasi peristiwa kecelakaan agar tidak terulang lagi, seperti kecelakaan yang terjadi beberapa waktu lalu di Jalan Silayur, Ngaliyan, Semarang.
Hevearita menjelaskan, keberadaan posko atau ETLE ini dapat menjaring kendaraan-kendaraan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan, terutama bagi kendaraan yang sudah habis masa KIR.
“Kalau saya, untuk yang paling mudah, membuat posko. Jadi, kalau ada posko, orang pasti takut gitu. Biarpun sebenarnya ini kan kucing-kucingan saja,” ungkap Mbak Ita, sapaan akrabnya, saat ditemui di Balai Kota setempat, Senin (14/8/2023).
Terkait pengecekan KIR, Hevearita menambahkan, ditemukan banyak yang sudah lewat tenggang perpanjangan, padahal KIR adalah hal wajib yang harus dimiliki kendaraan, yang difungsikan sebagai angkutan.
Jadi, lanjutnya, hal ini perlu menjadi hal yang harus diantisipasi untuk mencegah kejadian-kejadian yang tidak diinginkan ketika berkendara.
“Kemudian yang kedua juga jam masuknya. Jam-jam kendaraan boleh lewat atau tidak. Ambil contoh saja di Jakarta, ada batasan-batasan untuk masuk ke sana jam berapa,” jelasnya. BIG