Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berjanji akan mencarikan solusi agar para pedagang keliling di Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) bisa kembali berjualan.
Sebelumnya, para pedagang keliling telah mengadakan audiensi dengan DPRD Kota Semarang dan mengadu ke Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti.
“Kami akan memetakan masalahnya dulu. Setelah itu, akan ada solusi yang melibatkan relaksasi kontribusi serta negosiasi dengan pihak KIW,” kata Agustina.
Sebagai solusi jangka pendek, lanjutnya, Pemkot Semarang juga berinisiatif memborong dagangan para pedagang keliling agar tetap bisa berjualan selama Ramadan.
“Saat ini, yang mendesak adalah mereka tidak bisa berjualan. Saya minta mereka tetap memasak dan menjual dagangannya, nanti Pemkot yang beli. Apalagi ini bulan Ramadan, waktunya untuk berbagi,” tutur Agustina.
PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) Semarang menanggapi keluhan pedagang keliling yang tidak lagi diperbolehkan berjualan di kawasan industri tersebut, sehingga puluhan pedagang mengadukan nasib mereka ke DPRD Kota Semarang.
“Bukan dilarang berjualan, tetapi KIW memiliki program beautifikasi. Kami ingin menerapkan prinsip smart and green industrial zone,” ungkap Corporate Communication PT KIW Semarang Atika Rahma.
Dia menjelaskan, PT KIW justru ingin memberikan ruang bagi Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) dengan fasilitas yang lebih modern.
Para pedagang keliling diarahkan untuk berjualan di food court yang telah disediakan demi menciptakan kenyamanan bagi semua pihak.
“Food court di KIW Semarang sudah tersedia di berbagai titik dan bisa dimanfaatkan UMKM untuk berjualan. Ini demi kenyamanan pekerja dan pelaku bisnis di kawasan industri,” katanya. BIG