Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) menggelar Forum Konsultasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2025 yang bertempat di Swiss-Belhotel, Serpong, baru-baru ini.
Wali Kota (Walkot) Tangsel Benyamin Davnie yang membuka kegiatan tersebut dan menyampaikan pentingnya Forum Konsultasi Publik dalam menyusun RKPD yang tepat bagi masyarakat.
“RKPD wajib disusun dengan membuka ruang diskusi bagi stakeholder untuk mendapatkan masukan, saran dan penyelerasan dalam rangka penyempurnaan RKPD,” ujarmua.
Menurut Benyamin, penyusunan RKPD harus mengacu pada sejumlah indikator kinerja utama, yang selama ini menunjukkan tren positif, di antaranya soal Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Misal Indeks Pembangunan Manusianya Tangerang Selatan yang semula 81,95 menjadi 82,28 di 2023. Penurunan angka prevalensi stunting dari 19,9% menjadi 9%,” katanya.
Belum lagi, tingkat pengangguran terbuka yang semula 6,59% menjadi 5,81% di tahun 2023. Rata-rata lama sekolah 11,84 tahun menjadi 11,85 tahun.
“Angka harapan lama sekolah yang meningkat menjadi 14,68. Angka harapan hidup yang meningkat menjadi 73,11 di tahun 2023, serta kemampuan daya yang mencapai Rp16,23 juta,” jelas Benyamin.
Keberhasilan tersebut, lanjutnya, merupakan kolaborasi dari seluruh stake holder yang terus bersama membangun Kota Tangsel menjadi semakin maju.
“Kita masih menghadapi permasalahan tantangan yang harus dihadapi bersama. Ada masalah banjir hingga persampahan,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Benyamin menambahkan, arah pembangunan tahun 2025 pada peningkatan kualitas Kota Tangsel unggul, inovatif dan layak huni.
Hal tersebut dapat tercapai dengan sejumlah prioritas pembangunan yang akan dilakukan pada tahun 2025.
Pertama, peningkatan kualitas dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mencapai misi pertama, yakni pembangunan SDM yang unggul. Salah satu programnya adalah memberikan bantuan beasiswa berprestasi dan kurang beruntung, insentif guru dan kepala sekolah swasta dan berbagai program lainnya.
“Lalu soal kita mendorong pertumbuhan investasi sektor perdagangan dan jasa. Hal ini untuk mencapai misi keempat Kota Tangsel terkait meningkatkan ekonomi berbasis nilai tambah tinggi di sektor ekonomi kreatif,” ujarnya.
Selanjutnya, kata Benyamin, soal pelayanan publik yang terus ditingkatkan melalui inovasi tata kelola pemerintahan, sehingga tercapai misi membangun birokrasi efektif dan efisien.
Kemudian prioritas pembangunan terakhir, yakni peningkatan konektivitas dan kualitas sarana dan prasarana perkotaan.
“Untuk mencapai misi kota kedua, pembangunan infrastruktur yang saling terkoneksi dan misi ketiga yakni membangun kota yang lestari,” tuturnya.
Sementara itu, dijelaskan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kota Tangsel Eki Herdiana, forum konsultasi publik ini merupakan tahapan awal dalam perancangan RKPD Kota Tangsel.
“Isinya permasalahan, isu strategis yang harus disepakati, termasuk pagu indikatif, tapi dasarnya adalah RPJMD. Karena RKPD ini merupakan tahun keempat dari RPJMD yang harus disepakati oleh pemangku kepentingan. Akan dibahas, ada masalah yang terlewat atau tidak, nanti jadi bahan dalam tahapan selanjutnya,” katanya.
Eki menambahkan, saat ini permasalahan yang masih menghadang wilayah termuda se-Banten ini adalah isu-isu terkait banjir, kemacetan hingga kemiskinan. BIG