Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta berkolaborasi bersama penyedia infrastruktur pasif telekomunikasi menata jaringan kabel Fiber Optik (FO) dari udara ke dalam tanah guna keamanan masyarakat dan mendukung estetika Kota Yogyakarta.
Penataan kabel FO yang ditanam dalam tanah itu juga menjadi salah satu Quick Wins 100 hari kerja Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo dan Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan pada Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Kota Yogyakarta.
Penataan itu secara simbolis dilakukan dengan pemotongan kabel FO di Jalan Kahar Muzakir di depan kampus Universitas Islam Indonesia (UII) oleh Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo.
Hasto naik mobil crane memotong kabel FO didampingi oleh General Manager (GM) Telkom Indonesia Witel Yogya-Jawa Tengah Selatan, Agus Faisal.
Dalam kesempatan itu, juga diserahkan apresiasi piagam penghargaan Wali Kota Yogyakarta kepada sejumlah provider FO atas kontribusi pembangunan sarana prasarana penataan jaringan FO.
“Ini dalam rangka supaya tidak banyak sampah visual. Jadi kita bersih-bersih riil sampah, tapi kita mulai bersih-bersih sampah visual. Baliho – baliho yang tidak penting nggak usah ada, kabel – kabel yang banyak juga tidak usah ada, di bawah diducting saja,” kata Hasto usai peresmian Quick Wins pada Diskominfosan Kota Yogyakarta.
Menurutnya, Kota Yogyakarta sebagai kota pelajar kota pendidikan harus bisa menjadi contoh, apalagi sebagai kota budaya harus menarik pariwisata.
Untuk memenuhi dua hal itu lingkungannya harus bagus, selain bersih juga bebas dari sampah visual.
Dia menyebutkan selama 100 hari kerjanya, penataan kabel fiber optik secara ducting sudah dilakukan sepanjang sekitar 2,1 kilometer.
Hasto menargetkan selama lima tahun menjabat Wali Kota Yogyakarta dapat merapikan kabel – kabel FO ke bawah tanah dengan ducting dengan prioritas pada ruas jalan kawasan sumbu filosofi.
“Ini untuk menandai bahwa seratus hari kerja ini yang saya maksudkan bahwa kabel – kabel itu harus ditanam. Tidak harus dengan uang negara terus. Kalau ada mitra, ini bisa. Ternyata CCTV juga bisa mitra – mitra,” ungkapnya.
Hasto bersyukur dan berterima kasih kepada Diskominfosan Kota Yogyakarta dan dinas terkait, karena bisa menyelesaikan program Quick Wins.
Ada empat program strategis Quick Wins pada Diskominfosan yang diresmikan, yaitu implementasi data driven-government, sistem informasi pendukung implementasi Satu Kampung Satu Bidan, pemasangan CCTV pemantauan sampah dan penataan, pengendalian, serta pengawasan infrastruktur pasif telekomunikasi.
Sementara itu, Kepala Diskominfosan Kota Yogyakarta Ignatius Trihastono mengatakan, penataan kabel FO ke dalam tanah dengan ducting merupakan wujud kolaboratif antara Pemkot Yogyakarta dengan penyelenggara provider jaringan FO.
Sarana prasarana untuk penataan kabel FO ke dalam tanah dibangun provider FO dengan total panjang sekitar 2,1 kilometer.
Penataan pada segmen Jalan Kahar Muzakir, Jenderal Sudirman, Cik Di Tiro, C. Simanjuntak, Kyai Mojo, Jalan Pasar Kembang dan Jlagran Lor.
Trihastono menjelaskan, penataan kabel FO itu dapat dikatakan tanpa dana APBD.
“Yang menarik adalah ada utilitas bawah tanah yang kemudian, karena perkembangannya sudah tidak memadai dan tidak digunakan karena dibangun baru, ternyata bisa digunakan untuk menata kabel,” tuturnya.
Salah satu provider FO yang berkontribusi dalam penataan kabel FO, General Manager Telkom Indonesia, Witel Yogya-Jawa Tengah Selatan Agus Faisal menambahkan, PT Telkom Indonesia sebagai BUMN mendukung penuh penataan jaringan kabel FO yang dilakukan Pemkot Yogyakarta.
Menurutnya, penataan kabel FO ke bawah tanah sejalan dengan rencana perusahaan untuk menurunkan dan memperbaiki kualitas jaringan, sehingga tidak ada masalah dari biaya dan bagian dari investasi.
“Ketika itu ada kolaborasi dengan pemerintah daerah pasti kami yakin akan jauh lebih baik hasilnya dan lebih mudah dalam pelaksanaanya. Kami secara umum dan khusus melakukan dukungan sepenuhnya untuk suksesnya penataan jaringan untuk keindahan tata kota dan keamanan masyarakat dan kenyamanan pelayanan,” jelas Agus. BIG