Wajah haru dan bahagia tampak terpancar dari anak – anak yatim di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Panti Asuhan Wiwin Muslimah yang berada Jalan Sidoluhur No. 980, Kelurahan Baciro, Kemantren Gondokusuman, Kota Yogyakarta.
Pasalnya, gedung baru yang menjadi tempat berlindung sekaligus menimba ilmu bagi mereka telah diresmikan oleh Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo didampingi Pendiri LKSA Wiwin Muslimah, Abah Arif Jatmiko, belum lama ini.
Peresmian ini sejalan dengan visi Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta dalam mewujudkan kota yang inklusif, ramah anak dan berkeadilan sosial.
Dalam sambutannya, Wali Kota Hasto menegaskan komitmennya untuk terus menekan angka kemiskinan melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan lembaga sosial, seperti Wiwin Muslimah.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh dukungan masyarakat dan lembaga sosial. Gotong royong dan kedermawanan yang diwariskan para pendahulu kita masih hidup, dan hari ini kita saksikan bentuk nyatanya,” ujarnya.
Hasto mengungkapkan rasa bangganya terhadap perjalanan panjang LKSA Wiwin Muslimah yang kini akhirnya memiliki gedung sendiri.
“Dulu LKSA ini masih menumpang di Umbulharjo. Sekarang bisa punya tanah dan membangun rumah yang bagus. Ini hasil kerja keras dan perjuangan luar biasa. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memudahkan langkah ke depan,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Hasto juga menekankan, tugas utama pemerintah adalah mengurus warga yang lemah, termasuk anak yatim, piatu dan dhuafa.
Dia mengapresiasi berbagai pihak yang turut membantu dalam pelayanan sosial di Yogyakarta.
Selain itu, Hasto juga menyinggung pentingnya perhatian terhadap kelompok rentan lainnya, seperti lansia dan janda tua, yang jumlahnya cukup banyak di Yogyakarta.
“Jogja ini kota lansia, angka harapan hidup tertinggi di Indonesia. Ibu – ibunya bahkan bisa sampai 78 tahun, tapi kita juga harus memikirkan mereka yang hidup sendiri, terutama janda – janda tua, agar tetap mendapatkan perhatian dan pelayanan kesehatan,” ungkapnya.
Sementara itu, Pendiri LKSA Panti Asuhan Wiwin Muslimah Abah Arif Jatmiko menjelaskan, panti asuhan ini terdiri dari 35 anak perempuan mulai dari jenjang SD hingga SMA.
Dia berharap, di tempat yang baru mereka tak hanya mendapatkan pendidikan formal, tetapi juga bimbingan agama, nilai akhlak mulia dan kasih sayang.
“Kami ingin anak-anak di sini tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga memiliki akhlak yang baik. Karena ilmu di dunia ini sejatinya adalah bekal menuju akhirat,” ujarnya.
Abah Arif berkeinginan agar LKSA Panti Asuhan Wiwin Muslimah menjadi pusat pembinaan generasi Qurani, bukan hanya tempat belajar membaca Al-Qur’an, tetapi juga mengamalkan nilai – nilainya dalam kehidupan sehari – hari.
“Kami ingin membentuk generasi yang bukan hanya fasih membaca Al-Qur’an, tetapi juga hidup dengan tuntunan Al-Qur’an. Anak – anak ini harus tumbuh menjadi pribadi yang beriman, berilmu dan berakhlak,” tuturnya. BIG