Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo melakukan pembayaran pajak secara langsung pada kegiatan Pekan Panutan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Tahun 2025 di Balai Kota Yogyakarta, baru – baru ini.
Hal tersebut menjadi simbol keteladanan sekaligus upaya strategis untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap kewajiban membayar pajak.
Hasto Wardoyo menekankan bahwa keberhasilan pembangunan daerah bukan hanya ditentukan oleh pemerintah, tetapi sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat, termasuk dalam membayar pajak.
“Saya, sebagai Wali Kota, bersama seluruh jajaran, sesungguhnya hanya menjalankan sebagian kecil peran dibandingkan kontribusi nyata dari warga masyarakat kota,” jelasnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menekankan bahwa ada perbedaan mendasar antara kota dan kabupaten. Di seluruh Indonesia, kota umumnya memiliki dinamika yang cepat dan kompleks.
Pertumbuhan ekonominya seringkali selaras dengan jumlah dana pembangunan yang digunakan secara efektif di kota tersebut.
Hasto menambahkan, Kota Yogya pertumbuhan ekonominya seiring dengan meningkatnya penerimaan pajak, baik dari pusat maupun daerah.
PBB-P2, sebagai salah satu instrumen utama Pendapatan Asli Daerah (PAD), memiliki peran vital dalam mendanai berbagai program publik.
“Ketika dana transfer dari pemerintah pusat meningkat, maka penerimaan lokal, termasuk pajak daerah atau local tax biasanya ikut meningkat. Hal ini tidak bergantung pada siapa wali kotanya. Siapapun pemimpinnya tidak serta merta mengubah tren, karena sesungguhnya kekuatan ekonomi berasal dari aktivitas dan produktivitas warganya,” ungkapnya.
Jadi, dia menambahkan, kalau ada yang melihat bahwa penerimaan pajak meningkat, itu bukan karena wali kotanya, tetapi karena struktur ekonomi kota yang memang tumbuh secara otomatis, kompleks dan dinamis.
Sebagai bentuk insentif kepada masyarakat, Pemerintah Kota Yogyakarta juga memberikan potongan sebesar 5% untuk pembayaran PBB-P2 yang dilakukan pada Pekan Panutan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Tahun 2025.
Selain itu, berbagai inovasi digital juga diterapkan untuk memudahkan proses pembayaran, termasuk layanan berbasis aplikasi Qrisna pada Jogja Smart Service (JSS) dan QR Code.
“Saya ingin menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh warga Kota Yogyakarta yang telah menciptakan dinamika dan kompleksitas ekonomi melalui berbagai jenis usaha dan kegiatan ekonomi yang dijalankan,” ujar Hasto.
Dia juga berkomitmen untuk menjalankan kepercayaan yang telah diberikan masyarakat dan berusaha bekerja sebaik – baiknya.
Pajak yang dibayarkan warga, lanjut Hasto, digunakan untuk membiayai berbagai layanan publik mulai dari pengelolaan sampah, pemeriksaan kesehatan gratis bagi lansia, pembangunan rumah tidak layak huni, sekolah gratis bagi penyandang disabilitas hingga penataan kawasan kota.
Beberapa waktu lalu, telah disampaikan tahun 2025 ini sebanyak 97.115 lembar SPT PBB-P2 dibagikan dengan target penerimaan sebesar Rp 130 miliar.
Adapun batas jatuh tempo pembayaran pada 30 September 2025, sedangkan untuk target penerimaan PBB-P2 pada acara Pekan Panutan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar Rp20 miliar.
Salah satu peserta dari perwakilan Lembaga Muhammadiyah Kota Yogyakarta, Tri Astuti bersyukur dengan adanya Pekan Panutan Pembayaran PBB-P2 2025.
Menurutnya dengan adanya potongan 5% sangat membantu untuk mengalokasikan keuangan di bidang lainnya.
“Sangat menguntungkan sekali, apalagi nominal PBB-P2 cukup tinggi. Sangat diringankan dan dipermudah, apalagi untuk kami yang memenuhi empat undangan dan pembayarannya bisa melalui Qris jadi kami tidak repot antri di bank,” tuturnya.
Hal serupa juga disampaikan Rahayu Eka Ningrum, salah satu wajib pajak yang turut membayar PBB-P2 untuk rumah miliknya di Jalan Batikan.
“Program ini sangat bagus, apalagi ada potongan. Walaupun pembayarannya masih secara tunai, saya berharap ke depan tetap ada program seperti ini dan keringanannya bisa lebih besar dibanding tahun ini,” jelasnya. BIG