Hingga awal Desember 2023 capaian Identitas Kependudukan Digital (IKD) Kota Yogyakarta sudah lebih dari 11% setelah bulan sebelumnya baru mencapai 3%, hal tersebut dikejar dengan sistem jemput bola ke wilayah.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Yogyakarta Septi Sri Rejeki, saat ditemui dalam layanan jemput bola admistrasi kependudukan di Taman Legawong beberapa waktu lalu.
Menurutnya, capaian tersebut bisa meningkat karena lebih sering dilakukan layanan door to door ke wilayah.
“Jemput bola ini ada banyak macamnya, jadi bukan hanya pemetaan dari Disdukcapil saja tapi juga ada permintaan dari kemantren ataupun kelurahan untuk datang, begitu juga warga yang secara langsung bersurat ke kami agar dilakukan layanan jemput bola di titik wilayahnya masing-masing,” jelasnya.
Pihaknya mengatakan layanan administrasi kependudukan atau adminduk pada dasarnya tidak hanya tersedia di kantor Disdukcapil dan Mal Pelayanan Publik, tapi juga door to door ke warga masyarakat.
Sesuai dengan tujuan adminduk, yaitu mendekatkan dan semakin memudahkan layanan kepada publik.
“Terutama untuk kelompok rentan seperti disabilitas dan lansia, yang haknya sebagai warga negara harus kami penuhi untuk mengakses layanan administrasi kependudukan. Mulai dari layanan perekaman dan pencetakan E-KTP, pembaruan dan pembuatan Kartu Keluarga, serta dokumen kependudukan lainnya termasuk aktivasi Identitas Kependudukan Digital yang sedang kami gencarkan capaiannya,” katanya.
Septi menjelaskan setidaknya target IKD minimal bisa mencapai 20% di tahun 2023 dari 99% jumlah warga Kota Yogyakarta yang telah memiliki E-KTP, karena memang kendalanya tidak sedikit warga yang ponselnya tidak bisa mengakses aplikasi IKD.
Selain itu, juga kesadaran warga yang masih kurang untuk segera lakukan aktivasi IKD, padahal manfaatnya sangat jelas selain paperless juga aman.
“IKD sudah bisa digunakan untuk layanan transportasi publik, perbankan, dan lainnya yang seiring berjalannya waktu akan terintegrasi ke banyak sektor. Untuk keamanannya sudah terjamin, karena tidak bisa dilakukan tangkapan layar pada dokumen, dan setiap mengakses dokumen pengguna harus memasukkan kata sandi,” jelasnya.
Salah satu kader GISA dari Kelurahan Prenggan Wagiyem Tinuk menyatakan, sejauh ini kendala yang terjadi di wilayah terkait aktivasi IKD adalah kesadaran warga perihal dunia digital.
Namun, terlepas dari itu kesadaran soal tertib adminduk juga harus terus didorong, karena masih banyak warga yang menunda untuk melakukan perekaman ataupun memperbarui data.
“Dengan adanya jemput bola sudah tentu akan sangat memantu warga, tapi memang kesadaran inilah yang harus terus didorong karena masih ada warga yang menunda untuk perekaman ataupun melakukan pembaruan data administrasi kependudukan. Padahal itu sangat penting kaitannya untuk mengakses layanan publik yang dibutuhkan,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu warga dari Kampung Gambiran Kelurahan Pandeyan I Gede Hari Murti mengungkapkan, layanan adminduk yang langsung hadir ke wilayah mempermudah dirinya sebagai warga untuk memperbarui data adminduk.
“Saya sudah aktivasi IKD dan semoga kegiatan seperti ini bisa dilakukan rutin, setidaknya ada satu kali dalam sebulan karena pasti ada kebutuhan warga terkait pembaruan data. Supaya warga masyarakat yang memang tidak bisa ke Balai Kota bisa terbantu karena layanannya dekat tempat tinggal,” ungkapnya.
Layanan jemput bola administrasi kependudukan dari Disdukcapil Kota Yogyakarta terdekat akan berlangsung pada 11 – 21 Desember 2023 di 14 Kantor Kemantren mulai pukul 15.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB.
Kemantren Tegalrejo dan Jetis 11 Desember, Gondokusuman 12 Desember, Danurejan dan Gedongtengen 13 Desember, Mantrijeron dan Wirobrajan 14 Desember, Ngampilan dan Kraton 18 Desember, Gondomanan dan Pakualaman 19 Desember, Mergangsan dan Kotagede 20 Desember, serta Umbulharjo 21 Desember 2023. BIG