JOGJA MagzRegional

Pemkot Yogyakarta Identifikasi Permasalahan Uji Coba Pedestrian Malioboro

×

Pemkot Yogyakarta Identifikasi Permasalahan Uji Coba Pedestrian Malioboro

Sebarkan artikel ini
Kawasan Malioboro, Yogyakarta. (dok. jogjakota.go.id)

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan melakukan identifikasi permasalahan maupun kekurangan terkait uji coba pedestrian 24 jam selama dua hari di kawasan Malioboro beberapa waktu lalu.

Hal itu sesuai arahan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam rapat bersama antara jajaran Pemerintah provinsi (Pemprov) DIY dan Pemkot Yogyakarta.

Salah satunya terkait penyediaan parkir kendaraan pengunjung Malioboro.

Ngarso Dalem (Sultan HB X) sangat – sangat bijak bahwa bagaimana kita itu bisa memperhatikan kondisi di lapangan, sehingga arahannya sekarang ini kita identifikasi saja dulu. Jadi, tidak memaksakan,” kata Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo usai rapat bersama Pemkot Yogyakarta dan Pemprov DIY.

Dia menegaskan kalau suatu saat dilakukan uji coba pedestrian 24 jam di kawasan Malioboro untuk identifikasi permasalahan dan menjadi bagian dari mendapatkan strategi untuk penerapan pedestrian ke depan.

Saat Pemkot Yogyakarta melakukan uji coba perdana pedestrian selama 24 jam di Malioboro pada Selasa (7/10/2025) juga bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai dampak dan permasalahan.

Hasto menyatakan, dari arahan Gubernur DIY terkait penerapan pedestrian Malioboro salah satunya terkait permasalahan ketersediaan parker, termasuk berbagai kemungkinan penataan disiapkan secara matang, misalnya jika suatu saat perlu penataan di sirip – sirip jalan kawasan Malioboro.

“Kita berpikir bagaimana memikirkan tentang area, space yang bisa untuk parkir. Harus dipersiapkan jauh – jauh sebelumnya, mungkin ada lokasi, space yang bisa diakuisisi, kemudian dipakai untuk relokasi,” paparnya.

Dicontohkan lokasi yang memunkinkan dikembangkan untuk menjadi cadangan parkir adalah Ketandan dan bisa dikembangkan sebagai Chinatown di Yogyakarta.

Selain itu Sultan HB X memberikan arahan supaya tekanan terhadap Malioboro berkurang, sehingga mungkin parkirn nanti di TKP Giwangan sudah bisa mulai dihidupkan.

Pemkot Yogyakarta mengakui uji coba pedestrian Malioboro pada 1 – 2 Desember 2025 dan penutupan akses di Titik Nol Kilometer menimbulkan rentetan dampak yang besar.

Oleh sebab itu, pada kegiatan besar seperti acara KPK di kawasan Malioboro akhir pekan ini tidak akan ada penutupan akses  lalu lintas jalan di Titik Nol untuk bus, angkutan umum, becak dan andong.

Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan terkait dengan penerapan pedestrian atau kendaraan bermotor tidak boleh lewat Malioboro.

Pemprov DIY dan Pemkot Yogyakarta akan mengiidentifkasi dulu kekurangannya, misalnya tempat parkir atau permasalah parkir di sirip jalan.

Temuan permasalahan tersebut sebagai arah pembahasan penerapan pedestrian 24 penuh memungkinkan tidak diterapkan tahun depan.

“Kalau belum bisa apa yang harus kita kerjakan lebih dulu untuk mengurangi beban Malioboro untuk bisa lebih baik, tapi dari hasil uji coba pedestrian, kita sudah punya identifikasi terhadap problem yang ada. Dengan percobaan ini kita bisa mengambil manfaat, sehingga pembahasan itu bisa lebih realistis. Mampu tidak kita perbaiki kekurangan tempat parkir, misalnya,” kata Sultan HB X.

Dia mengingatkan per soalan-persoalan tersebut harus diselesaikan lebih dulu, misalnya menyiapkan parkir dengan pemanfaatan lahan eks UPN di Ketandan atau mungkin yang mestinya harus memindah keluar. BIG

 

Facebook Comments Box