Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat (Disparbud Jabar) memulai workshop West Java Academy, akhir pekan lalu.
Pembukaan workshop Smiling West Java dihadiri Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin dan Kepala Disparbud Benny Bachtiar.
Smiling West Java Academy merupakan aktivasi ruang publik dari Disparbud Jabar melalui workshop kepariwisataan dan 17 sub sektor untuk pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata dan ekonomi kreatif.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan, kegiatan ini dapat menjadi wadah pengembangan pariwisata kebudayaan dan ekonomi kreatif sekaligus menunjukkan peluang masa depan.
“Saya yakin masa depan kita ada pada ekonomi kreatif,” ujar Bey, akhir pekan lalu.
Menurutnya, Jabar mulai membangun ekonomi kreatif pada 2022-2023 melalui pemanfaatan teknologi.
Kemudian, periode 2023-2025 menjadi masa percepatan dengan sinergi dan kolaborasi bersama para pelaku ekonomi kreatif.
Provinsi Jabar terdepan dalam pengembangan ekonomi kreatif, menyumbang 20,74% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ekonomi kreatif nasional.
Namun demikian, lanjut Bey, masih terdapat pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, khususnya regulasi maupun ekosistem dalam menghadapi persaingan global.
Provinsi Jabar telah memiliki Perda Nomor 15/2017 tentang Ekraf dan Pergub Nomor 44/2021 tentang Rencana Aksi Pengembangan Ekonomi Kreatif Tahun 2012-2025. “Pembangunan simpul-simpul kreatif adalah salah satunya.”
Creative hub dapat menjadi ruang berkreasi bagi masyarakat, sekaligus media dalam menciptakan kemandirian ekonomi daerah.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar berkomitmen dengan menghadirkan gedung -gedung creatif centre dan mengaktivasi ruang-ruang publik melalui kolaborasi pentaheliks. Salah satunya ruang publik seni dan kreatif di Dispasbud Jabar.
Kepala Disparbud Jabar Benny Bachtiar menjelaskan, kelas atau workshop kreatif akan dilaksanakan berkelanjutan setiap Sabtu dan Minggu dalam empat sesi pertemuan.
“Diharapkan Smiling West Java Academy ini menjadi wadah bagi pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mengembangkan potensinya,” ungkapnya.
Workshop Gelombang 1 akan diselenggarakan selama enam minggu meliputi workshop pariwisata, hospitality, pramuwisata, pengembangan game, seni pertunjukan, dan seni musik.
Untuk Batch 1, Disparbud Jabar berkolaborasi dengan Politeknik Bandung, Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI), Himpunan Pramusiwata Indonesia, PHRI, Agate Academy, Singlet Kabaret, Senandung, dan KPJ Jabar.
Sasaran peserta meliputi pelaku industri pariwisata, industri kreatif, asosiasi, komunitas, pelajar dan mahasiswa, serta ASN/nonASN yang ingin terlibat dalam pengembangan ekonomi kreatif.
“Kami yakin kegiatan ini dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki para pelaku industri pariwisata dan kreatif, sekaligus menjawab tantangan ketenagakerjaan dan kewirausahaan, karena bisa menjadi ajang pemasaran industri kreatif,” tuturnya. BIG