Berita Utama

Pemprov Jabar Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2026 Hingga Capai 6%

×

Pemprov Jabar Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2026 Hingga Capai 6%

Sebarkan artikel ini
Pembangunan infrastruktur di wilayah Provinsi Jawa Barat. (dok. jabarprov.go.id)

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Herman Suryatman optimistis Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Jabar pada tahun 2026 mencapai 5,5% hingga 6%.

Dia meyakini bahwa target tersebut dapat tercapai karena ditunjang oleh banyaknya kegiatan pembangunan, khususunya infrastruktur, yang akan dilakukan tahun depan.

“Saat ini, LPE kita diatas rata – rata nasional sebesar 5,2%. Tahun depan kita optimis bisa mencapai 5,5% hingga 6%,” tegasnya diskusi bertema Optimalidasi Sektor Prioritas Untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Jabar.

Tren positif LPE tersebut didorong oleh pembangunan infrastruktur yang masif, meningkatnya investasi dan penguatan aktivitas produksi.

Manfaat pembangunan infrastruktur yang tengah digenjot akan mulai berdampak signifikan pada tahun 2026, seiring dengan meningkatnya penyerapan tenaga kerja dan kapasitas produksi industri.

“Dengan catatan soliditas disemua komponen serta strong leadership. Itu sudah tercermin dari Pak Gubernur KDM dengan kepemimpinannya yang kuat dalam mengakselerasi pembangunan di Jabar,” tuturnya.

Herman menambahkan, hingga saat ini realisasi pendapatan provinsi Jabar sudah mencapai kisaran 85% hingga 90% dari yang ditargetkan dan ia yakin pada penghujung tahun 2025 dapat mencapai di atas 95%. Demikian juga dengan belanja Pemprov Jabar.

“Surplus perdagangan luar negeri Jabar juga masih bagus, dilihat dari masih tingginya nilai ekspor kita,” ungkapnya.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jabar mencatat ekspor Jawa Barat pada Oktober 2025 senilai US$3,36 miliar atau naik 2,69% dibandingkan September 2025 yang senilai US$3,27 miliar.

Secara kumulatif, ekspor Jabar dari Januari 2025 – Oktober 2025 naik 2,31% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024.

Secara kumulatif, kontribusi ekspor masih didominasi sektor industri sebesar 98,69%, diikuti sektor migas sebesar 0,72% dan sektor pertanian sebesar 0,58%.

Sementara itu, menurut golongan barang, ekspor tertinggi, yaitu golongan kendaraan dan bagiannya senilai US$7,04 miliar, mesin dan perlengkapan elektrik senilai US$5,19 miliar, serta mesin dan peralatan mekanis senilai US$2,67 miliar.

Adapun, negara tujuan ekspor dari Jawa Barat yang terbesar adalah Amerika Serika senilai US$5,29 miliar, Filipina US$2,94 miliar dan Jepang US$2,38 miliar.

Sejalan dengan ekspor yang mengalami kenaikan, impor Jawa Barat pun naik pada Oktober 2025 secara month to month sebesar 4,13%.

Nilai impor Oktober 2025 mencapai US$0,96 miliar, naik dibandingkan September 2025 yang mencapai US$0,92 miliar.

Sepanjang tahun 2025, impor Jawa Barat didominasi oleh bahan baku/penolong sebesar 80,97%, diikuti barang modal sebesar 10,75% dan konsumsi 8,28%.

Menurut golongan barang, nilai impor terbesar adalah mesin dan perlengkapan elektrik senilai US$1,36 miliar, mesin dan peralatan mekanis senilai US$0.84 miliar, plastik dan barang dari plastik senilai US$0,76 miliar.

Negara asal impor dengan nilai terbesar adalah Tiongkok senilai US$3,35 miliar, diikuti Jepang senilai US$1,20 miliar dan Korea Selatan senilai US$1,15 miliar.

Dengan kondisi ekspor dan impor tersebut, maka sepanjang Januari 2025 – Oktober 2025 neraca perdagangan Jawa Barat mengalami surplus sebesar US$22,27 miliar.

Provinsi Jawa Barat surplus dengan negara Amerika Serikat, Filipina, Thailand dan Vietnam. BIG

 

 

 

Facebook Comments Box