Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) mendorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan lembaga perbankan agar memperhatikan akses permodalam untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Wakil Gubernur (Wagub) Jateng Taj Yasin menyatakan, masih banyak pelaku usaha kecil, seperti petani, nelayan, dan UMKM yang belum bisa mengakses pembiayaan.
“Maka, ke depan harus ada kerja sama yang lebih cepat dan konkret antara OJK dan perbankan,” katanya saat Pengukuhan Kepala OJK Provinsi Jawa Tengah, Hidayat Prabowo di Kantor OJK Jateng, baru – baru ini.
Menurut Taj Yasin, penguatan sektor ekonomi kecil menjadi kunci ketahanan ekonomi Jateng.
Pria yang akrab disapa Gus Yasin ini menambahkan, Pemprov Jateng mendukung penuh keberadaan OJK sebagai mitra strategis, dalam upaya menyejahterakan masyarakat.
“Pada prinsipnya kami sangat mendukung OJK, dalam menumbuhkan dan menyejahterakan masyarakat Jawa Tengah,” ungkapnya.
Wagub juga berharap kehadiran Hidayat Prabowo sebagai pimpinan OJK Jateng yang baru, mampu memperkuat pengawasan keuangan, dan mendorong tumbuhnya pelaku usaha dari berbagai sector, baik usaha yang skalanya besar maupun kecil.
“Termasuk dalam mengontrol keuangan di perbankan, dan memberi akses lebih luas kepada pelaku usaha kecil,” jelasnya.
Gus Yasin menuturkan, UMKM terbukti menjadi penyelamat ekonomi saat krisis, baik pada masa pandemi Covid-19 maupun krisis moneter pada tahun 1997.
“Kita harus mengapresiasi para pelaku UMKM. Mereka adalah penopang keuangan negara ini, dan saat ini pun menjadi fokus kebijakan Presiden untuk ketahanan ekonomi nasional,” kata wagub.
Dia juga mengajak OJK untuk terlibat dalam mendukung program strategis Pemprov Jateng, seperti makan bergizi gratis dan intervensi harga gabah, yang juga melibatkan pelaku usaha kecil di daerah.
“OJK diharapkan ikut andil besar dalam program-program ini. Kami rangkul semua perbankan, termasuk Bank Jateng dan BPR, untuk memberikan stimulus dan memperkuat daya tahan ekonomi masyarakat,” jelasnya. BIG