Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) mengajak pemerintah kabupaten/kota untuk membuat gerakan ramah wisata sebagai salah satu upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke wilayah ini.
“Tentunya ramah wisata menjadi kunci dalam menerima tamu dengan baik, sesuai standar dan muatan sapta pesona,” kata Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Jateng Agung Hariyadi di Kudus, baru-baru ini.
Dia menjelaskan, kemampuan sadar wisata tidak hanya dimiliki kelompok, tetapi harus diupayakan di tingkat masyarakat.
Agung menilai, hospitality atau praktik memberikan layanan yang ramah dan menyenangkan kepada tamu atau pengunjung sangat penting, sehingga perlu dibudayakan.
“Kami mengajak untuk bisa merumuskan gagasan tersebut sehingga nantinya perlu dipilih daerah atau kabupaten/kota yang layak dinobatkan sebagai kota ramah wisata. Karena dari di situlah kunci keberhasilan kita, sehingga pelibatan masyarakat sangat penting sekali,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Agung, pengembangan potensi wisata di suatu wilayah tidak harus berpusat di satu tempat atau satu kawasan saja, potensi lain juga perlu dikembangkan, terutama budaya yang cukup kaya sekali di Jateng.
“Apalagi, hampir 80% potensi wisata yang berkembang di Jateng merupakan di bidang budaya,” katanya.
Selain itu, minat wisatawan juga didominasi bidang budaya, sehingga perlu dioptimalkan untuk menjadi potensi wisata unggulan.
“Kalau bicara pengembangan pariwisata ada strateginya, yakni 3A (Attraction, Amenity dan Accessibility). Kemudian branding, advertising dan selling,” ungkapnya. BIG