Berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menerima dana insentif fiskal.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 353 Tahun 2024, insentif fiskal yang diterima Pemprov Jateng sebesar Rp5,6 miliar.
“Alhamdulillah Jawa Tengah turun angka kemiskinan ekstremnya. Jateng termasuk sembilan provinsi yang mendapat apresiasi berupa insentif, terkait dengan penurunan kemiskinan ekstrem,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng Sumarno di sela Rapat Koordinasi Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, di Auditorium Sekretariat Wakil Presiden, Jakarta.
Dia menambahkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, jumlah penduduk miskin di provinsi ini pada Maret 2024 sebanyak 3,70 juta orang, atau mengalami penurunan sebanyak 87,17 ribu orang (0,30%), dibandingkan Maret 2023 yang jumlahnya mencapai 3,79 juta orang.
Mengenai angka kemiskinan ekstrem, turun dari 1,97% pada tahun 2022, menjadi 1,11% pada tahun 2023.
“Kita masih punya pekerjaan rumah (PR), karena angkanya belum nol persen, ini adalah PR kita bersama. Mari kita bareng-bareng dengan teman-teman pemerintah kabupaten/ kota,” ujarnya.
Selain pemerintah provinsi, sejumlah kabupaten kota di Jateng juga mendapat apresiasi yang sama dari pemerintah pusat, di antaranya Kota Salatiga, Kabupaten Pati dan Wonosobo.
Sumarno menyatakan, ke depan pekerjaan rumah akan bertambah, mengingat sistem pengukuran kemiskinan ekstrem berubah menjadi berbasis pendapatan keluarga dan angka kemiskinan ekstrem diperkirakan akan menjadi lebih besar.
Terlepas dari itu, Sumarno berharap apresiasi yang diterima ini menjadi motivasi, terutama dalam mengakselerasi penghapusan kemiskinan ekstrem di Jateng.
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menuturkan, pemerintah telah menargetkan penghapusan kemiskinan ekstrem mendekati nol persen di Indonesia.
“Kami optimis target ini bisa tercapai, mengingat tingkat kemiskinan ekstrem yang semula 1,12% pada Maret tahun lalu, sudah turun hingga 0,83% pada Maret tahun ini, mendekati nol persen,” jelasnya. BIG