Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) memaksimalkan ketersediaan pangan murah dan terjangkau, khususnya beras dengan menjamin pasokan cukup, serta distribusi lancar hingga masyarakat mudah mengaksesnya.
“Kita berharap distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan atau SPHP ini makin dilancarkan di semua pasar – pasar tradisional,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat Pencanangan Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di 7.285 kecamatan seluruh Indonesia melalui telekonferensi di Lapangan Flores, Kecamatan Wonokromo, Surabaya.
Dalam kesempatan itu, dia didampingi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meninjau stan komoditas pangan yang meramaikan GPM Wonokromo, antara lain gula pasir, minyak goreng, telur ayam, daging sapi, daging ayam, bawang merah, bawang putih, cabai rawit, dan cabai merah besar.
Khofifah menilaikan bahwa GPM penting, karena Badan Pangan Nasional (Bapanas) menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium Rp13.500 per kilogram (kg), sedangkan beras SPHP memiliki HET Rp12.500 per kilogram dan di pasar bisa lebih murah.
Tidak hanya itu, dia berharap kemudahan bagi pedagang pasar tradisional untuk menjual beras, karena saat ini mereka harus mendaftar melalui aplikasi Klik SPHP yang dirancang untuk mencegah penyelewengan.
“Mudah – mudahan setelah rapat demi rapat, rakor demi rakor, semua ini memudahkan proses distribusi sehingga keterjangkauannya baik. Stok harus aman, distribusi harus aman, penjangkauan harus aman. Jadi, ada tiga aman di sini,” jelasnya.
Sementara itu, beras SPHP yang disediakan mencapai 173.000 ton. Khofifah bersama Eri membagikan sebanyak 100 sak beras SPHP dengan berat 5 kg kepada warga sekitar dan menyapa masyarakat dengan memborong panganan kecil untuk kemudian dibagikan di lokasi GPM Wonokromo.
Penyaluran serentak GPM di seluruh Indonesia ini dilakukan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan melibatkan 654 kecamatan, 16 Polri, 449 TNI, delapan PTPN, enam PT Pos dan 149 saluran lainnya dengan kuantum beras SPHP mencapai 4.863 ton. BIG