Regional

Pemprov Malut Apresiasi Rilis BPS tentang Pertumbuhan Ekonomi Triwulan l/2024

×

Pemprov Malut Apresiasi Rilis BPS tentang Pertumbuhan Ekonomi Triwulan l/2024

Sebarkan artikel ini
Penjelasan Asisten II Bidang Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Sri Haryanti Hatari, mewakili Plt Gubernur Malut pada penyampaian berita resmi statistik di kantor BPS Malut. (dok. malutprov.go.id)

Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Pemprov Malut) menyampaikan apresiasi kepada Badan Pusat Statistik (BPS) Malut atas rilis terbaru yang meliputi angka pertumbuhan ekonomi Triwulan I/Tahun 2024, keadaan ketenagakerjaan Februari 2024, dan indeks ketimpangan gender tahun 2023.

“Data tersebut menjadi dasar penting bagi Pemprov Malut dalam merumuskan kebijakan strategis,” kata Asisten II Bidang Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Sri Haryanti Hatari, saat mewakili Plt Gubernur Malut pada acara penyampaian berita resmi statistik di kantor BPS Malut, baru-baru ini.

Dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi Malut ditopang oleh peningkatan ekspor luar negeri dan investasi yang masuk, terutama di sektor pertambangan dan industri pengolahan nikel.

Dari sisi penawaran, lanjut Sri Haryanti, pertumbuhan ekonomi juga didorong oleh sektor administrasi pemerintahan yang memicu peningkatan mobilitas dan proyek pembangunan.

Selain pertumbuhan ekonomi, keadaan ketenagakerjaan juga sangat penting untuk melihat perkembangan sektor lapangan kerja.

“Tenaga kerja berperan menghasilkan barang, produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan individu maupun masyarakat,” ungkapnya.

Pada indikator indeks ketimpangan gender juga menjadi perhatian serius, karena hal ini merupakan persoalan dalam memberikan jaminan kesetaraan terutama peran antara laki-laki dan perempuan pada semua aspek kehidupan masyarakat.

Sri Haryanti juga menekankan pentingnya perhatian pada indeks ketimpangan gender untuk menjamin kesetaraan antara laki-laki dan perempuan di berbagai aspek kehidupan.

Kepala BPS Malut Aidil Adha menyatakan bahwa kondisi perekonomian Triwulan I/2024 menunjukkan peningkatan signifikan. Investasi di Malut terus berlanjut dengan realisasi PMA sebesar US$1.025,40 juta dan PMDN sebesar Rp1.774,30 miliar.

Adha menambahkan, pertumbuhan ekonomi didorong oleh kinerja perdagangan luar negeri dimana nilai ekspor Malut kontraksi 9,89% dan volume ekspor Malut naik 11,01% (y-on-y) juga aktivitas produksi yang meliputi kenaikan penjualan listrik sebesar 21,87%, transportasi dan volume ekspor produk olahan nikel tumbuh sebesar 30,78%.

Meskipun perekonomian global melambat dan harga komoditas menurun, perekonomian Malut tumbuh sebesar 11,88%.

Lapangan usaha utama, seperti perdagangan, administrasi pemerintahan, pertambangan, dan industri pengolahan, tumbuh impresif.

Pertumbuhan PDRB menurut lapangan usaha didorong oleh peningkatan aktivitas industri pengolahan, peningkatan aktivitas pertambangan dan penggalian serta meningkatnya produksi hasil kehutanan.

Untuk pertumbuhan ekonomi menurut lapangan usaha adalah pertambangan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 3,38%.

Sementara itu, distribusi dan pertumbuhan PDRB berdasarkan pengeluaran termasuk konsumsi LNRT, investasi PMTB, dan ekspor barang dan jasa yang tumbuh moderat.

Lanjut adha, sumber pertumbuhan ekonomi menurut pengeluaran. Pada Triwulan 1/2024 (y-on-y) ekspor barang dan jasa menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 8,55%.

Untuk keadaan ketenagakerjaan di Malut, fenomena ketenagakerjaan di Malut mencakup pelantikan KPPS, seleksi KPP dan pemutusan hubungan kerja ribuan karyawan PT NHM dan Terkait dengan struktur ketenagakerjaan dapat dijelaskan bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang tertinggi mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 642.000 orang.

Sementara itu, partisipasi angkatan kerja naik 1,36 poin persentase, termasuk peningkatan partisipasi angkatan kerja perempuan dan penyerapan tenaga kerja berdasarkan lapangan pekerjaan menunjukkan administrasi pemerintahan menyerap tenaga kerja paling tinggi, yaitu sebanyak 10,4.000 orang, sedangkan untuk jam kerja penduduk bekerja.

Sebagian besar penduduk bekerja yaitu, sekitar 423.100 orang (66,06%) merupakan pekerja penuh, dan tingkat pendidikan penduduk bekerja.

Sekitar 16,19% dari total penduduk bekerja berpendidikan tinggi (Diploma ke atas).

Untuk indeks ketimpangan gender tahun 2023 sebesar 0,519% mencerminkan perbaikan kesetaraan gender dari tahun-tahun sebelumnya.

Namun, terdapat disparitas kesetaraan gender antarwilayah. Peningkatan tertinggi terjadi di Kota Ternate sebesar 0,031% (tahun 2022, ada 0,375% dan tahun 2023, ada 0,406%).

Penurunan terdalam di Kabupaten Halmahera Timur sebesar 0,028% (tahun 2022, ada 0,625% dan tahun 2023, 0,597%). BIG

Facebook Comments Box