advertisements
advertisements
Regional

Pemprov Perkuat Kolaborasi Pembangunan Daerah Kaltim

×

Pemprov Perkuat Kolaborasi Pembangunan Daerah Kaltim

Sebarkan artikel ini
Saat cek lokasi Bandara Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. (dok. kemenhub)

Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik mengajak perangkat daerah setempat untuk memperkuat kolaborasi dalam upaya mendukung pembangunan berkelanjutan di daerah.

Menurutnya, kolaborasi dalam pembangunan di wilayah Kaltim sangat penting untuk dilaksanakan, seperti antara provinsi dengan kabupaten dan kota, antarkabupaten dan kota, hingga antarperangkat daerah di tingkat provinsi maupun kabupaten atau kota.

“Selama ini, mereka bekerja itu secara parsial, misalkan untuk sektor peternakan itu ya dari peternakan saja, padahal kalau berkolaborasi dengan pendidikan, dengan pariwisata, bisa ada uang tambahan. Misalkan tiap minggu ada anak – anak sekolah berkunjung untuk melihat Rusa Sambar di penangkaran ini,” kata Akmal saat mengunjungi penangkaran Rusa Sambar di Desa Api-api, Kecamatan Waru, Penajam Paser Utara.

Dia mengakui salah satu kesulitan terbesar pelaksanaan program di Kaltim adalah selalu melakukan pendekatan parsial, yang ini kerap kali ditemukan ketika mengunjungi daerah – daerah.

Contoh lainnya, lanjut Akmal, ketika mengunjungi Kabupaten Paser beberapa waktu lalu dan melakukan panen semangka tanpa biji dengan potensi sekitar 200 ton di kawasan Long Kali yang berbatasan dengan Penajam Paser Utara,

“Namun, semangka dijual ke Jawa atau Sulawesi dengan harga Rp400/kg. Kemudian dari Jawa atau Sulawesi kirim dan jual lagi ke Kaltim dengan harga Rp700/kg, kemudian dibeli oleh orang Kaltim, karena mereka di Jawa dan Sulawesi punya instrumen pasar yang bagus, sedangkan kita di Kaltim tidak,” tuturnya.

Untuk itu, Akmal Malik mengajak perangkat daerah saling bekerja sama dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan, apalagi Kaltim sudah memasuki usia ke-68 tahun.

Usia yang sudah tidak muda lagi untuk sebuah daerah dengan potensi sumber daya yang dimiliki.

“Kuncinya kolaborasi. Lakukan pendekatan modern dan tinggalkan pendekatan parsial. Sinergi yang solid antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat perlu dijaga dan terus ditingkatkan. Apalagi tantangan ke depan sudah menunggu, yaitu pembangunan IKN di Kaltim,” ungkapnya. BIG

Facebook Comments Box