RegionalSUMATRA Magz

Pemprov Sumbar Belajar Pengeringan Kopi dengan Uap Panas Bumi

×

Pemprov Sumbar Belajar Pengeringan Kopi dengan Uap Panas Bumi

Sebarkan artikel ini
Kunjungan di kawasan pengembangan kopi di Gethermal Kamojang Kabupaten Garut, Jawa Barat. (dok. prokopimsumbar)

Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar) tengah belajar teknologi pengolahan dan pengeringan kopi yang memanfaatkan panas bumi dari geothermal di Kamojang Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar).

Menurut Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, yang dilakukan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) di Kamojang luar biasa.

“Pemanfaatan uap panas bumi untuk mengeringkan kopi bukan hanya efisien, tapi juga ramah lingkungan. Kami ingin belajar dari sini dan mengaplikasikannya di Sumatra Barat,” tuturnya di sela kunjunganya di Kamojang, Kabupaten Garut, Jabar.

Gubernur Sumbar menyatakan, kekagumannya atas inovasi yang dilakukan oleh PGE Kamojang melalui pengolahan kopi berbasis energi terbarukan itu.

Provinsi Sumbar memiliki potensi panas bumi yang besar, seperti di kawasan Solok Selatan, Pasaman dan Agam.

Gubernur Mahyeldi berharap Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan Pertamina dan mitra strategis dapat memperluas program seperti ini ke daerah – daerah tersebut.

“Saya percaya konsep seperti ini bisa menjadi contoh nasional. Kalau kita bisa menggabungkan energi bersih dengan pemberdayaan ekonomi, dampaknya akan sangat luar biasa untuk masyarakat,” tegasnya.

Kopi Kamojang yang dikenal sebagai Canaya Geothermal Coffee telah berhasil menembus pasar ekspor ke Eropa dan Asia.

Bahkan, kopi ini tidak diproses secara konvensional tapi menggunakan teknologi rumah pengering geothermal, memanfaatkan langsung uap panas bumi dari PLTP Kamojang milik PGE.

Proses ini tidak hanya menjaga kualitas rasa kopi, tetapi juga mengurangi emisi karbon dan meningkatkan pendapatan petani, bahkan program ini telah membawa dampak signifikan.

Menurut data dari PGE, pengeringan kopi menggunakan uap panas bumi mampu menurunkan emisi CO₂e hingga 4 ton per tahun, meningkatkan efisiensi produksi dan menambah penghasilan petani sebesar Rp180 juta lebih setiap tahunnya.

Pada kunjunganya di Garut Jawa Barat itu, Gubernur Sumbar juga ikut Panen Bersama dan Pelepasan Ekspor Kopi Kamojang yang digelar PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. di area Geothermal Kamojang.

“Ini menjadi momentum penting promosi pemanfaatan energi panas bumi untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya di sektor pertanian dan kopi di Indonesia,” ungkapnya.

Turut hadir dalam acara tersebut Dirjen Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Direktur Utama PGE, jajaran direksi Pertamina Grup, serta para petani kopi binaan dari kawasan Kamojang. BIG

 

Facebook Comments Box