Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi menginstruksikan pada seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar untuk memastikan ketersediaan pangan dan bahan pokok lainnya, khususnya memasuki Ramadan dan IdulfFitri 1444 Hijriah.
Hal tersebut dikatakannya saat memimpin rapat Forkopimda Sumbar di ruang rapat Istana Gubernur Sumbar pada Selasa (21/3/2023).
Rapat diikuti oleh jajaran Forkopimda Sumbar, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar, Perwakilan Bulog Wilayah Sumbar, Asisten I Setdaprov Sumbar, Kepala Badan Kesbangpol Sumbar dan OPD terkait lingkup Pemprov Sumbar
Lebih lanjut, Gubernur mengatakan bahwa semua pihak harus mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok yang biasanya terjadi. “Hal ini juga penting untuk meredam laju inflasi di Sumbar,” ujarnya dalam situs sumbarprov.go.id.
Terkait inflasi, Mahyeldi menambahkan, Pemprov Sumbar telah mengambil sejumlah langkah di antaranya dengan nelakukan kerja sama antardaerah, mengoptimalkan kinerja tim pengendalian inflasi daerah, serta mendorong pelaksanaan operasi pasar.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pangan Provinsi Sumbar Effendi menjelaskan bahwa ketersediaan komoditi pokok di Sumbar secara umum aman bahkan sebagian besar komoditi mengalami surplus. “Kami juga telah menyiapkan langkah antisipasi apabila terjadi kenaikan harga,” tegasnya.
Senada dengan hal tersebut, Perwakilan Bulog Wilayah Sumbar menuturkan, stok beras kategori Public Service Obligation (PSO) hingga akhir April 2023 relatif aman, yakni mencapai 4.000 ton. Bulog Sumbar juga selalu berkoordinasi dengan pusat terkait dengan pasokan pangan apabila dibutuhkan.
Mengenai persoalan harga harga, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar Novrial menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan harga ke 19 kabupaten/kota dan hingga saat ini seluruh harga komoditi pokok relatif aman.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Endang Kurnia Saputra mengatakan bahwa Bank Indonesia sangat mendukung GNPIP yang terus dilakukan Pemprov Sumbar.
Dia mengapresiasi operasi pasar yang dilakukan Pemprov Sumbar sepanjang tahun. BI menyatakan siap mendukung penyelenggaraan GNPIP di maksud.
Dari aspek transportasi dan distribusi bahan pokok, Kepala Dinas Perhubungan Sumbar Dedy Diantolani menjelaskan, untuk mengantisipasi kemacetan khususnya saat mudik Lebaran, pihaknya sudah memetakan 23 titik kemacetan di Sumbar, di antaranya di Sebidang Duku, Padang Pariaman, simpang Mifan Padang Panjang hingga area Jambu Air, Agam.
Dinas Perhubungan Sumbar akan melakukan rekayasa di jalur jalur masuk Sumbar untuk menghindari penumpukan kendaraan, mengingat jumlah pemudik diprediksi meningkat tahun ini.
Sementara itu, Danrem 032 Wirabraja Brigjen TNI Rayen Obersyl mengungkapkan, Pemprov Sumbar perlu mengantisipasi kelangkaan BBM pada masa Ramadan dan Idulfitri 1444 Hijriah, karena banyaknya kendaraan yang keluar masuk.
Dia juga meminta agar pihak terkait mewaspadai potensi bencana yang juga dapat terjadi.
Senada dengan hal itu, Wakil Ketua DPRD Sumbar Suwirpen Suib mennilai semua pihak juga perlu mewaspadai potensi naiknya angka kriminal di tengah masyarakat.
Dia juga menyarankan agar stok daging sapi ditambah untuk mengantisipasi lonjakan harga.
Di akhir pertemuan, Gubernur Sumbar mengingatkan agar distribusi bahan pokok ke daerah daerah di Sumbar, khususnya ke Kepulauan Mentawai dipastikan lancar.
Dia meminta seluruh jajaran untuk terus melakukan pemantauan situasi dan kondisi, serta menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk menghindari gejolak dan menciptakan suasana kondusif di tengah masyarakat. BIG