Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Ditjen Hubdat Kemenhub) berharap masyarakat dapat mengatur waktu mudik, sehingga tidak bertumpuk di masa puncak arus mudik, yaitu pada H-4 hingga H-1 atau 18-22 April 2023.
“Sebelumnya, puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-1 atau 21 April, tapi begitu ada penyesuaian waktu cuti bersama maka ada kemungkinan terjadi lonjakan penumpang sejak 18 April malam,” ujar Kepala Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pitra Setiawan.
Oleh karena itu, lanjutnya, Ditjen Hubdat meminta masyarakat untuk mudik lebih awal dan menghindari puncak arus mudik.
Menurut Pitra, suksesnya penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2023 ini juga diharapkan peran aktif dari masyarakat, sehingga tanggung jawab tidak hanya di pemerintah saja.
“Dengan demikian kita harapkan masyarakat sebelum melakukan perjalanan untuk merencanakan dan mengatur perjalanan dengan baik. Mulai dari menyiapkan kendaraannya, kondisi fisik pengemudinya, rute, dan waktunya,” jelasnya.
Jadi, Pitra menambahkan, semua pemudik tidak terhambat perjalanannya, lancar dan yang terpenting dalam tiba dengan selamat di tujuan.
Selain itu, seiring dengan meningkatnya pergerakan pemudik motor pada akhir pekan lalu, dia mengimbau agar para pemudik motor yang menggunakan jalan arteri nasional dapat memperhatikan waktu istirahat.
“Kami menyarankan agar para pemudik baik yang menggunakan mobil pribadi ataupun motor dapat memperhatikan waktu istirahat setiap empat jam. Khusus bagi pemudik motor kami di Ditjen Hubdat menyediakan rest area di UPPKB, seperti Losarang dan Balonggandu yang digunakan untuk beristirahat,” katanya.
Pitra mengimbau para pemudik untuk tetap berhati-hati selama perjalanan meski tidak ada kemacetan.
“Meski saat ini belum ada kepadatan lalu lintas yang melonjak tinggi, tetap jaga jarak kendaraan serta patuhi rambu-rambu lalu lintas dan juga arahan petugas di lapangan. Saya juga minta bagi pemudik yang melewati jalur arteri untuk mewaspadai adanya pasar tumpah di kanan-kiri jalan,” tuturnya. BIG