Penjabat (Pj) Bupati Garut Barnas Adjidin menghadiri pembahasan sekaligus melakukan penandatanganan Rencana Bisnis Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Intan untuk periode 2024-2028 yang dilaksanakan di Rumah Makan Kampung Muara Sunda, Jalan Raya Bayongbong, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut.
Dia menekankan pentingnya pemahaman terhadap kondisi udara di Kabupaten Garut, mengingat udara adalah sumber kehidupan yang utama.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Garut harus memahami kondisi air yang ada di wilayah ini dan mengambil langkah-langkah tegas dalam penyediaannya.
“Barnas juga menggarisbawahi pentingnya konservasi mata air yang harus dilestarikan. Kita harus paham dari mana sumber itu berasal,” jelasnya.
Dia mengingatkan agar PDAM Garut tidak hanya fokus pada pencarian sumber air baru, tetapi juga menjaga sumber air yang ada.
Menurutnya, langkah ini penting untuk mencegah kekeringan dan menjaga pasokan udara.
“Karena air yang disalurkan dengan mencari air baru itu nilai infrastrukturnya tinggi, andai kata sumber ini habis kita pindah ke sana tentu ada biaya yang sangat tinggi. Maksud saya, secara jelas kita juga harus bagaimana agar udara itu terus terlindungi dari kekeringan,” ujarnya.
Selain memperhatikan kuantitas udara, Pj Bupati Garut juga menyoroti kualitas udara yang harus tetap terjaga.
Dia menginginkan agar udara yang mengalir dapat terlindungi dan tidak terkontaminasi dengan apapun yang dapat mengganggu kualitas udara.
“Karena memberi pelayanan tentu air itu harus bersih, jangan sampai nanti ada air yang disalurkan oleh kita keruh. Sehingga nanti tentu kalau keruh, itu akan ada komplain-komplain yang datang ke kita, sudah otomatis lah begitu,” katanya.
Di akhir pertemuan, Barnas menyatakan PDAM Garut harus memiliki rencana dan target yang jelas untuk empat tahun hingga lima tahun ke depan, mulai dari peningkatan jumlah pelanggan hingga evaluasi dan pemantauan yang berkelanjutan. BIG