advertisements
advertisements
JAKARTA MagzRegional

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Tinjau Pembangunan Rumah Pompa Kemang

×

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Tinjau Pembangunan Rumah Pompa Kemang

Sebarkan artikel ini
Saat Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau lokasi pembangunan fasilitas gedung tambahan di Rumah Pompa Kemang, Kebayoran Baru. (dok. pemkotjakartaselatan)

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau lokasi pembangunan fasilitas gedung tambahan di Rumah Pompa Kemang, Kebayoran Baru.

Heru menargetkan fasilitas ini beroperasi pada Maret mendatang.

Kunjungan dilakukan bersama Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Jakarta Afan Adriansyah, Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Ika Agustin, serta Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin.

Apabila beroperasi, Heru menyebutkan rumah pompa efektif menekan banjir di Kemang dan sekitarnya.

“Saya meninjau pembangunan Rumah Pompa Kemang supaya pada Maret tahun ini rampung. Jika sudah rampung, bisa digunakan untuk menekan dampak banjir, khususnya di daerah Kemang dan sekitarnya,” kata Heru Budi dalam keterangan tertulis.

Heru juga memastikan kesiapan peralatan Dinas SDA untuk menghadapi musim hujan.

Sebanyak 578 unit pompa stasioner telah disiapkan di 202 lokasi dan 557 pompa mobile juga disiagakan.

Selain itu, pengerukan kali di Jakarta terus dilakukan secara rutin oleh Dinas SDA.

“Pompa di sini sudah siap. Jadi tinggal menunggu rampung secara fisik (bangunan). Mudah-mudahan Maret selesai (pembangunannya). Selain itu, terkait pengurasan kali di sekitar (khususnya Kali Krukut) juga rutin dilakukan oleh Dinas SDA,” jelasnya.

Sementara itu, Dinas SDA DKI Jakarta sejauh ini sudah mengeruk lumpur di berbagai titik, khususnya di Kali Mampang hingga Krukut yang rutin dilakukan oleh petugas Suku Dinas SDA Jakarta Selatan.

Plt Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Ika Agustin menambahkan, pihaknya juga berupaya menambah kapasitas pompa agar makin maksimal dalam mengurangi dampak musim hujan.

Dua unit pompa yang sebelumnya hanya mampu menyedot air 500 liter/detik, kini ditambah hingga 1.000 liter/detik, serta terdapat satu unit pompa kapasitas 250 liter/detik, sehingga total kapasitas mampu menyedot air sebanyak 2.250 liter/detik.

Adanya penambahan (kapasitas pompa) ini diharapkan mengurangi genangan dan masalahnya, pertumbuhan kota, perubahan tata guna lahan juga berpengaruh.

“Asalkan curah hujan masih 100 milimeter dan di bawah empat jam, maka seluruh infrastruktur di DKI Jakarta masih siap. Itu infrastruktur drainase, kalau kali besar sampai dengan 150 milimeter,” jelas Ika. BIG

Facebook Comments Box