advertisements
advertisements
Internasional

Penjaga Pantai di Tiga Negara Ikuti Regional Marpolex

×

Penjaga Pantai di Tiga Negara Ikuti Regional Marpolex

Sebarkan artikel ini
Latihan bersama penanggulangan pencemaran minyak di laut atau lebih dikenal dengan nama Regional Marine Poluttion Exercise (Marpolex). (dok. kemenhub)

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) cq. Ditjen Perhubungan Laut melalui Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) bersama dengan Penjaga Pantai Filipina (Philippine Coast Guard) dan Penjaga Pantai Jepang (Japan Coast Guard) rutin melakukan latihan bersama penanggulangan pencemaran minyak di laut.

Kegiatan tersebut lebih dikenal dengan nama Regional Marine Poluttion Exercise (Marpolex) yang dilakukan setiap dua tahun sekali.

Pada Regional Marpolex 2024 nanti, Indonesia akan diwakili oleh Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Filipina menurunkan Philippine Coast Guard dan Jepang diwakili oleh Japan Coast Guard.

Adapun untuk mempersiapkan skenario latihan bersama yang matang,   KPLP akan menggelar kegiatan Planning and Signing Conference for Regional Marine Pollution Exercise (Marpolex) 2024 pada 24-27 Juli 2023 bertempat di Bali.

Di kegiatan tersebut, dilakukan pembahasan akhir dan Penandatanganan dokumen latihan bersama penanggulangan pencemaran minyak di laut atau Regional Marpolex oleh tiga negara pantai, yaitu Indonesia, Filipina dan Jepang.

Kegiatan itu akan disaksikan langsung oleh Sekretaris Jenderal International Maritime Organization (IMO) terpilih, Arsenio Antonio Dominguez Velasco dari Republik Panama yang telah tiba Minggu malam di Bali.

“Tiga negara pantai, Indonesia, Filipina dan Jepang bersiap melakukan latihan Regional Marpolex tahun 2024 di Filipina dan penandatanganan dokumen latihan tersebut akan disaksikan langsung oleh Sekjen IMO terpilih, Mr. Arsenio dari Republik Panama,” ujar Direktur KPLP Rivolindo di Bali.

Lalu, mengapa Regional Marpolex yang secara rutin dua tahun sekali dilakukan secara bergantian oleh Indonesia dan Filipina dan Jepang menjadi observernya harus dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan terkoordinasikan dengan baik, sehingga perlu dilakukan Planning and Signing Conference for Regional Marine Pollution Exercise (Marpolex) 2024 di Bali pada 25 Juli 2023.

Seperti disampaikan sebelumnya, pada tahun 2024,  Filipina akan bertindak sebagai tuan rumah dari Regional Marpolex  setelah di tahun 2022 Indonesia telah menjadi tuan rumah penyelenggaraan Regional Marpolex yang  diselenggarakan di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan.

Direktur KPLP Rivolindo menjelaskan bahwa Regional Marpolex merupakan Latihan Bersama yang diikuti oleh penjaga pantai di tiga negara sebagai tindak lanjut dan implementasi dari perjanjian Sulawesi Sea Oil Spill Response Network Plan tahun 1981, yang dibuat dengan tujuan untuk menguji dan mengevaluasi kemampuan Indonesia dan Filipina dalam menanggulangi musibah tumpahan minyak, khususnya di wilayah perairan Indonesia dan Filipina.

Kemudian pada tahun 1995,  pemerintah Jepang melalui Japan Coast Guard (JCG) mulai bergabung dan sejak itu Marpolex menjadi komitmen pemerintah Indonesia, Filipina, dan Jepang dalam mengimplementasikan ASEAN Oil Spill Response Action Plan dan Sulawesi Sea Oil Spill Network Response Plan.

“Regional Marpolex yang diselenggarakan secara rutin setiap dua tahun sekali ini juga merupakan implementasi dari amanat Undang-Undang Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran, Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentang Perlindungan Lingkungan Maritim, serta Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2006 tentang Penanggulangan Keadaan Darurat Tumpahan Minyak di Laut,” jelas Rivolindo.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2006 telah ditetapkan bahwa Menteri Perhubungan selaku Ketua Tim Nasional Penanggulangan Keadaan Darurat Tumpahan Minyak di Laut Tingkatan Tier 3. Selain itu, Perpres dimaksud juga membentuk Puskodalnas dan menunjuk Direktur Jenderal Perhubungan Laut selaku Kepala Puskodalnas, sekaligus Koordinator Misi Tingkatan Tier 3.

“Ini juga sejalan dengan tugas yang diemban oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut selaku administrator maritim di International Maritime Organization sesuai Perpres 23 tahun 2022 yang memiliki tugas salah satunya terkait dengan perlindungan lingkungan laut atau Marine Environmental Protection,” tutur Rivolindo.

Pada prinsipnya, kegiatan regional Marpolex diselenggarakan dengan tujuan untuk memastikan koordinasi dan kerjasama jika ada pencemaran lintas batas Negara.

Tujuan lainnya adalahg untuk menguji dan mengevaluasi kemampuan penanggulangan pencemaran minyak dari masing-masing negara, khususnya kesiapsiagaan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran minyak berskala besar di wilayah perairan perbatasan tiga negara.

“Kegiatan ini adalah ajang latihan bersama antara tiga negara dalam merencanakan, memerintah, mengontrol, menyelenggarakan operasi terkoordinasi pemadaman kebakaran penyelamatan serta penanggulangan pencemaran minyak,” jelasnya.

Selain itu, Marpolex juga berguna untuk meningkatkan partisipasi dan keterlibatan stakeholder di industri perminyakan untuk turut serta memerangi, mengendalikan, serta menanggulangi musibah tumpahan minyak di laut.

Sampai dengan saat ini, Rivolindo mengungkapkan, Regional Marpolex telah dilaksanakan sebanyak 23 kali dengan penyelenggaraan setiap dua tahun sekali.

Penyelenggaraan Regional Marpolex yang pertama dilaksanakan pada tahun 1986 bertempat di Davao, Filipina, sedangkan yang terakhir diselenggarakan pada tahun 2022 di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan Indonesia.

Menurut Rivolindo, Regional Marpolex saat ini merupakan satu-satunya kegiatan latihan penanggulangan pencemaran minyak di Indonesia dengan skala internasional, yang diselenggarakan oleh pemerintah, dan menjadi parameter acuan kemampuan dan kesiapsiagaan nasional dan regional penanggulangan pencemaran minyak di Indonesia dan wilayah sekitarnya.

Sebagai informasi, kegiatan Planning and Signing Conference for Regional Marine Pollution Exercise (Marpolex) 2024 pada tanggal 25-26 Juli 2023  di Bali akan disaksikan langsung oleh Sekjen IMO Arsenio dan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha.

Penandatanganannya sendiri akan dilakukan oleh Direktur KPLP Rivolindo mewakili Indonesia, Ketua Delegasi dari Philippine Coast Guard Vice Admiral Robert Npatrimonia mewakili Filipina dan Ketua Delegasi dari Japan Coast Guard Capt. Sase Koichi.

Sebagai informasi, kedatangan Arsenio ke Indonesia merupakan kunjungan perdananya ke Indonesia sejak ia terpilih sebagai Sekjen IMO periode tahun 2024 hingga tahun 2028 pada Sidang IMO Council ke 129 di London, Inggris.

Selain itu, Sekjen IMO juga akan menjadi pembicara dalam Workshop IMO Review on The Regional Cooperation in Implementation of IMO Instrument on Marine Environmental Protection di hari yang sama dengan kegiatan penandatanganan Dokumen Latihan Regional Marpolex yang dilanjutkan dengan kegiatan Oil Pollution Preparedness, Response and Cooperation in ASEAN Perspective oleh  Global Initiative For Southeast Asia (GISEA).

Kemenhub c.q. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) menjadi penanggung jawab pelaksanaan kegiatan dan administrasi pemerintah atau Maritime Administration pada Organisasi Maritim Internasional di bidang pelayaran (IMO), sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2022 tentang Kementerian Perhubungan. BIG

Facebook Comments Box