Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim) Emil Elestianto Dardak menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan lembaga agama yang menaungi pendidikan turut menjaga kebhinnekaan di Provinsi Jatim.
Menurutnya, lembaga agama dan pendidikan tidak dapat dipisahkan, demikian juga peran mereka dalam memperjuangkan kebangsaan dan kebhinnekaan, apalagi lembaga agama seringkali juga menaungi beberapa yayasan pendidikan di Jawa Timur.
“Bagaimana ada keterkaitan antara lembaga agama dengan pendidikan di berbagai jenjang. Kami siap untuk berkoordinasi secara khusus apalagi dengan jenjang SMA dan SMK yang merupakan kewenangan pemerintah provinsi,” ungkapnya dalam Musyawarah Wilayah Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injil Indonesia (PGLII) Provinsi Jawa Timur di Gereja Bethany Indonesia Manyar Rejo Surabaya, Senin (20/3/2023).
Wagub Emil memberikan sorotan, terutama pada SMA dan SMK yang kewenangannya berada di bawah naungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim. Perhatian khusus dari Pemprov Jatim ini diberikan kepada SMA dan SMK negeri serta swasta.
Perhatian itu di antaranya dalam bentuk Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) gratis dan bantuan dana pendidikan. Salah satunya untuk sekolah-sekolah swasta yang dinaungi oleh lembaga agama, seperti PGLII.
Wagub Emil menambahkan, sinergi yang baik antara pemerintah dan lembaga keagamaan, serta lembaga pendidikan akan memperkuat semangat kebhinnekaan dan persatuan, terutama di tengah masyarakat Jatim yang beragam.
“Kita mengenalkan adanya program SPP gratis. Nah, ini tidak hanya disalurkan ke sekolah negeri tapi juga sekolah swasta untuk memberikan bantuan kesejahteraan,” jelasnya dalam situs jatimprov.go.id.
Salah satunya untuk pembangunan indeks manusia dan kesejahteraan tenaga pengajar, di antaranya ada sekolah-sekolah swasta yang berada di bawah naungan lembaga gereja Nasrani.
Wagub Emil menyebutkan, dukungan terhadap pendidikan yang dinaungi oleh lembaga agama adalah bukti nyata antara sinergi pemerintah dan kedua sektor tersebut dalam menjaga rumah besar NKRI, serta wujud dedikasi hidup terhadap Tuhan dan bangsa oleh gereja-gereja Nasrani.
“Dari PGLII Jatim ini kita bisa melihat bagaimana gereja dan umat nasrani mendedikasikan hidup untuk Tuhan dan bangsa. PGLII Jatim adalah mitra strategis bagi kita untuk membangun Jatim sesuai dengan cita-cita founding fathers kita. Di Jatim inilah nilai-nilai keberagaman dan kebangsaan ini dijalankan,” tuturnya.
Wagub Emil pun menekankan, jika sinergi dan nilai-nilai ini bisa terjaga, maka Jatim akan menjadi oase kebhinnekaan yang damai dengan segala keberagamannya.
“Nilai-nilai inilah yang membuat jatim menjadi oase kebhinnekaan. Keberagaman adalah anugerah, keindahan yang harus kita syukuri,” ujarnya.
Di akhir, dia mengucapkan selamat kepada jajaran pengurus PGLII Jatim yang juga dilantik bersamaan dengan musyawarah wilayah tersebut.
Harapan Emil, Pemprov Jatim dan PGLII Jatim akan terus dapat bermitra dan membangun komunikasi baik dalam menguatkan kebhinnekaan dan kebangsaan.
“Kami mengantarkan selamat karena musywil ini sudah terselenggars dengan lancar hingga proses pengukuhan. Semoga kita bisa terus bermitra dengan baik antara Pemprov dan PGLII Jatim. Yang saya rasa sangat penting adalah komunikasi yang membuat kita lebih tanggap pada tantangan di masa ini,” jelasnya. BIG