Pelabuhan Sluke siap bangkit dan berkontribusi lebih besar bagi perekonomian Rembang, karena perairan wajib pandu di pelabuhan tersebut, resmi dikelola oleh investor PT Dermaga Emas Nusantara.
Hal itu disampaikan Kepala Kantor Unit Penyelenggaraan Pelabuhan (KUPP) Kelas III Rembang Ansori, saat rapat lintas sektor tentang Pelabuhan Sluke, di Hotel Pollos.
Menurutnya, pengelolaan yang profesional dan tarif yang kompetitif, diharapkan pelabuhan ini dapat menarik lebih banyak kapal dan meningkatkan pendapatan.
“Pengelolaan pelabuhan dibagi dua, yaitu di darat dan di perairan. Alhamdulillah, pengelolaan di perairan sudah dilimpahkan ke PT Dermaga Emas Nusantara (DEN) dari Kementerian Perhubungan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, tarif jasa pandu dan tunda kapal di Pelabuhan Sluke tergolong murah dibandingkan dengan pelabuhan lain di Jawa Tengah. Untuk kapal tongkang dengan rata-rata 3.000 gross ton (GT), total biaya pandu dan tunda hanya sebesar Rp20.356.754.
Jauh lebih murah dibandingkan dengan tarif di PLTU Batang (Rp26.848.801) dan PLTU Jawa Satu Power (Rp88.070.164).
Ansori menjelaskan, keuntungan ini tidak hanya dinikmati oleh para pelaku usaha, tetapi juga oleh pemerintah daerah.
Pelabuhan Sluke memberikan kontribusi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang melalui pengiriman tambang.
Setiap ton tambang yang dikirim, Perusahaan bongkar muat (PBM) diwajibkan membayar kontribusi sebesar Rp40.000.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Rembang Mardi, menyambut baik kehadiran investor di Pelabuhan Sluke.
Dia berharap, sinergi antara semua pihak dapat membawa pelabuhan ini ke arah yang lebih maju.
“Dengan keberadaan Pelabuhan Sluke ini, mohon bersama-sama menjalin sinergitas untuk bersama-sama memajukan, sehingga bermanfaat dengan baik dan berfungsi dengan baik,” ungkapnya.
Sebagai pelaku usaha bisa mendapat keuntungan untuk perkembangan usahanya, pemkab bisa memajukan daerahnya dan pemerintah pusat bisa memfasilitasi untuk pengembangan daerah yang ada di Indonesia.
Direktur PT Dermaga Emas Nusantara Hendrik Putranto menegaskan, komitmennya untuk mendukung kemajuan Pelabuhan Sluke.
Dia memastikan, perusahaannya telah memenuhi semua syarat dan memiliki sarana dan prasarana yang memadai, untuk memberikan layanan pandu dan tunda kapal yang berkualitas.
“Untuk ke depannya, kami telah siap untuk membantu memberi support untuk kegiatan di wilayah perairan di bawah naungan KUPP Rembang,” katanya.
Dengan optimisme dan semangat baru, dia menambahkan, Pelabuhan Sluke siap menjadi motor penggerak perekonomian Rembang.
Sinergi antara pemerintah, investor dan para pelaku usaha menjadi kunci utama, untuk memajukan Kabupaten Rembang. BIG
Hal itu disampaikan Kepala Kantor Unit Penyelenggaraan Pelabuhan (KUPP) Kelas III Rembang Ansori, saat rapat lintas sektor tentang Pelabuhan Sluke, di Hotel Pollos.
Menurutnya, pengelolaan yang profesional dan tarif yang kompetitif, diharapkan pelabuhan ini dapat menarik lebih banyak kapal dan meningkatkan pendapatan.
“Pengelolaan pelabuhan dibagi dua, yaitu di darat dan di perairan. Alhamdulillah, pengelolaan di perairan sudah dilimpahkan ke PT Dermaga Emas Nusantara (DEN) dari Kementerian Perhubungan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, tarif jasa pandu dan tunda kapal di Pelabuhan Sluke tergolong murah dibandingkan dengan pelabuhan lain di Jawa Tengah. Untuk kapal tongkang dengan rata-rata 3.000 gross ton (GT), total biaya pandu dan tunda hanya sebesar Rp20.356.754.
Jauh lebih murah dibandingkan dengan tarif di PLTU Batang (Rp26.848.801) dan PLTU Jawa Satu Power (Rp88.070.164).
Ansori menjelaskan, keuntungan ini tidak hanya dinikmati oleh para pelaku usaha, tetapi juga oleh pemerintah daerah.
Pelabuhan Sluke memberikan kontribusi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang melalui pengiriman tambang.
Setiap ton tambang yang dikirim, Perusahaan bongkar muat (PBM) diwajibkan membayar kontribusi sebesar Rp40.000.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Rembang Mardi, menyambut baik kehadiran investor di Pelabuhan Sluke.
Dia berharap, sinergi antara semua pihak dapat membawa pelabuhan ini ke arah yang lebih maju.
“Dengan keberadaan Pelabuhan Sluke ini, mohon bersama-sama menjalin sinergitas untuk bersama-sama memajukan, sehingga bermanfaat dengan baik dan berfungsi dengan baik,” ungkapnya.
Sebagai pelaku usaha bisa mendapat keuntungan untuk perkembangan usahanya, pemkab bisa memajukan daerahnya dan pemerintah pusat bisa memfasilitasi untuk pengembangan daerah yang ada di Indonesia.
Direktur PT Dermaga Emas Nusantara Hendrik Putranto menegaskan, komitmennya untuk mendukung kemajuan Pelabuhan Sluke.
Dia memastikan, perusahaannya telah memenuhi semua syarat dan memiliki sarana dan prasarana yang memadai, untuk memberikan layanan pandu dan tunda kapal yang berkualitas.
“Untuk ke depannya, kami telah siap untuk membantu memberi support untuk kegiatan di wilayah perairan di bawah naungan KUPP Rembang,” katanya.
Dengan optimisme dan semangat baru, dia menambahkan, Pelabuhan Sluke siap menjadi motor penggerak perekonomian Rembang.
Sinergi antara pemerintah, investor dan para pelaku usaha menjadi kunci utama, untuk memajukan Kabupaten Rembang. BIG