Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) melalui Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) Madiun resmi membuka penyelenggaraan Simposium Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi (FSTPT) ke-XXVIII.
Simposium ini mengusung tema Railways as the Backbone of Indonesia’s Future Transport, selaras dengan visi pemerintah dalam mewujudkan sistem transportasi nasional yang efisien, terintegrasi, berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dalam sambutannya sebagai keynote speaker, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Perhubungan Djarot Tri Wardhono menegaskan bahwa perkeretaapian memiliki peran strategis bukan hanya sebagai transportasi massal, tetapi juga sebagai tulang punggung logistik yang memperkuat perekonomian Indonesia.
“Dengan kemampuan angkut yang besar, efisien dan ramah lingkungan, kereta api menjadi solusi nyata untuk mengurangi kemacetan, menekan biaya logistik, serta mendukung target penurunan emisi karbon,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menekankan pentingnya kolaborasi akademisi, industri dan pemerintah.
Terdapat tiga poin strategis di dalamnya, yaitu integrasi multimoda transportasi, pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan dan pemerataan investasi perkeretaapian hingga ke kawasan Timur Indonesia.
“Forum FSTPT merupakan wadah strategis yang telah berdiri sejak 1998 dan telah melahirkan lebih dari 6.000 karya ilmiah, menjadikannya salah satu penggerak kemajuan riset transportasi nasional,” tuturnya.
Djarot juga berharap melalui kegiatan ini dapat lahir gagasan – gagasan strategis yang memperkuat peran perkeretaapian di sektor transportasi nasional dan menjadi momentum transformasi transportasi Indonesia menuju masa depan yang inklusif, serta berdaya saing global.
Direktur PPI Madiun Efendhi Prih Raharjo menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya simposium ini.
“Kegiatan ini bukan sekadar forum akademik, tetapi juga wadah lahirnya ide – ide inovatif untuk mendorong pembangunan transportasi berkelanjutan di Indonesia,” jelasnya.
Tingginya antusiasme akademisi juga tercermin dari jumlah partisipasi, dengan 186 naskah ilmiah yang masuk dari berbagai perguruan tinggi dan 146 artikel dinyatakan lolos untuk dipresentasikan.
Dari total tersebut, ada 68% berasal dari perguruan tinggi vokasi dan 32% dari perguruan tinggi nonvokasi, yang menunjukkan luasnya keterlibatan institusi pendidikan di seluruh Indonesia. BIG