Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong di Papua Barat Daya mengalami gangguan operasional pada Minggu (11/8/2024) pukul 08.30 WIT akibat kerusakan pada landasan pacu (runway).
Namun pada pukul 14.30 WIT, bandara tersebut dapat kembali beroperasi secara normal.
Kronologi kejadian bermula saat pilot pesawat Pelita Air melaporkan adanya kerusakan runway kepada pihak Air Traffic Control (ATC).
Tim Bangunan dan Landasan (Bangland) Bandara DEO kemudian melakukan pengecekan, serta menemukan adanya kerusakan tersebut.
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Domine Eduard Osok (DEO), Cece Tarya memohon maaf atas ketidaknyamanan yang timbul akibat gangguan operasional tersebut.
“Kami sangat menyayangkan terjadinya insiden kerusakan runway di Bandara DEO. Keselamatan dan keamanan penerbangan adalah prioritas utama kita,” ujarnya.
Cece Tarya menjelaskan bahwa memberikan instruksi kepada tim terkait untuk segera melakukan investigasi menyeluruh dan mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
“Ini menjadi pembelajaran dan memastikan hal serupa tidak terulang kembali,” tegasnya.
Sebagai tindakan darurat, lanjut Cece Tarya, pihak bandara segera menerbitkan Notice to Airmen (NOTAM) penutupan runway dan melakukan pembersihan Foreign Object Debris (FOD) di area yang rusak.
Tim teknis pun langsung melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk AirNav Indonesia, kontraktor pelaksana, konsultan dan Direktorat Bandar Udara (DBU) untuk melakukan perbaikan.
Mengingat kerusakan yang terjadi, maka dilakukan beberapa langkah perbaikan dan evaluasi.
Seluruh pekerjaan overlay yang telah dilakukan akan dibongkar kembali untuk memastikan kualitas perbaikan dan mencegah terjadinya kerusakan serupa di kemudian hari.
Pekerjaan overlay tidak akan diizinkan untuk dilanjutkan sampai dipastikan tidak ada hujan selama proses pengerjaan.
Kondisi cuaca yang mendukung sangat penting untuk memastikan hasil perbaikan yang optimal.
Selain itu, proses perizinan pekerjaan overlay akan di evaluasi secara menyeluruh, terutama terkait dengan pelaksanaan pekerjaan di tengah kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.
Evaluasi juga akan dilakukan terhadap tenaga kerja yang terlibat, khususnya terkait dengan pengabaian prosedur pengeringan yang benar setelah hujan dan tidak melakukan pengecekan kondisi tack coat setelah hujan sebelum memulai pekerjaan.
Cece Tarya menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap kejadian tersebut.
Penutupan runway Bandara DEO mengakibatkan sejumlah penerbangan mengalami penundaan dan pengalihan.
Berikut daftar penerbangan yang terdampak, yakni 10 keberangkatan dan 12 kedatangan dari dan menuju Sorong.
“Kami telah melakukan kerja sama dengan seluruh stakeholder dalam mengatasi masalah seperti ini. Saya mengapresiasi koordinasi yang telah dilakukan antara pihak bandara, AirNav Indonesia, kontraktor, konsultan, dan Direktorat Bandar Udara. Mari kita terus bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pelayanan penerbangan di Indonesia,” tutur Cece Tarya. BIG