Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung memaparkan capaian besar dari pelaksanaan Bulan Belanja Bandung (BBB) 2025 menembus omzet hingga Rp101,07 miliar.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Disdagin Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin saat evaluasi dan penyusunan rencana BBB 2026 di Green Forest Resort, baru – baru ini.
Ronny menjelaskan, seluruh rangkaian agenda BBB 2025 merupakan bentuk kolaborasi pentahelix yang selaras dengan arahan Wali Kota Bandung.
“Di Kota Bandung tidak ada kompetisi, yang ada adalah kolaborasi. Kita seperti satu tim semua punya peran untuk kemenangan bersama,” ujarnya.
Bulan Belanja Bandung yang digelar sejak 1 Agustus hingga 5 Oktober 2025, meliputi:
- Indonesia Shopping Festival (ISF) pada 1 – 24 Agustus 2025.
- Pasar Kreatif Bandung (PKB) pada 8 Agustus – 5 Oktober 2025,
- Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) pada 15 – 31 Agustus 2025.
- Bandung Great Sale pada 28 Agustus – 7 September 2025.
Dari seluruh rangkaian program Bulan Belanja Bandung, tercatat total perputaran ekonomi mencapai Rp101,07 miliar, dengan BGS sebagai penyumbang terbesar sebesar Rp92,6 miliar.
Ronny menilai, kolaborasi tersebut menjadi langkah strategis dalam mempromosikan Bandung sebagai destinasi wisata belanja nasional.
“Kami berharap tahun depan dampaknya bisa lebih luas dengan partisipasi pelaku usaha yang lebih banyak lagi,” katanya.
Selain itu, Pasar Kreatif Bandung yang diselenggarakan di 8 mal besar juga menunjukkan perkembangan signifikan, melibatkan lebih dari 330 pelaku UMKM dari sektor fesyen, kriya, dan kuliner.
Total omzetnya mencapai hampir Rp10 miliar, dengan kontribusi penjualan online sebesar Rp6,5 miliar.
“Alhamdulillah, dari tahun sebelumnya yang hanya di enam mal, tahun ini bertambah menjadi delapan. Kehadiran pelaku UMKM dalam jumlah besar menunjukkan antusiasme dan kepercayaan publik terhadap event ini,” jelas Ronny.
Dia juga merinci data kunjungan wisata dan mobilitas masyarakat selama periode BBB 2025.
Berdasarkan laporan Jasa Marga dan sejumlah stasiun kereta, total pengunjung ke Kota Bandung menembus 1 juta orang, sedangkan aktivitas di dalam kota mencapai 1,4 juta pergerakan.
Sebanyak 21 mal, 15 asosiasi dan 896 tenant turut berpartisipasi.
Sektor yang terlibat meliputi hotel (41 hotel), restoran, ritel, klinik kecantikan, transportasi, marketplace hingga fasilitas olahraga.
“Ini menunjukkan bahwa BBB tidak hanya menjadi event belanja, tetapi ekosistem yang menggerakkan berbagai sektor ekonomi,” ujar Ronny.
Dia turut menyampaikan pesan dan apresiasi dari Wali Kota Bandung, serta berterima kasih kepada seluruh pelaku usaha atas dukungan terhadap BBB 2025.
“Pak Wali apresiasi setinggi – tingginya dan berharap tahun depan bisa lebih meriah, lebih besar dan lebih berdampak,” tutur Ronny.
Untuk BBB 2026, Disdagin menyiapkan penyesuaian jadwal dengan kemungkinan pelaksanaan pada September atau Oktober, mempertimbangkan periode low season guna menjadi pemicu perputaran ekonomi.
Pasar Kreatif Bandung akan digeser ke Juni dengan tetap melibatkan delapan mal.
“Kami ingin kolaborasi ini tidak berhenti. Fokus kami adalah menjaga pusat belanja tetap hidup dan memastikan roda ekonomi terus berputar,” ujar Ronny. BIG












