PT Pertamina dan Pemerintah Kota (Pemkot) Serang mengadakan rapat pembahasan kerja sama kedua lembaga di Ruang Aula Wali Kota Serang, baru-baru ini.
Turut hadir Asda II Yudi Suryadi, Staf Ahli Walikota Ibra, Kepala Diskominfo Arif Rahman Hakim, Kepala Diskopukmperindag, Kabag Bidang Pemerintah, dan perwakilan PT Pertamina.
Penjabat (Pj) Wali Kota Serang Yedi Rahmat dalam wawancaranya mengatakan, ini silaturahmi antara Pemkot Serang dan PT Pertamina.
“Silaturahmi ini menindaklanjuti rapat dengan seluruh BUMN di Kota Serang, kedepan akan mengadakan kegiatan subsidi pangan kembali,” ujarnya.
Dia menjelaskan, dalam kegiatan bekerja sama dengan PT Pertamina.
“Rencana 28 Maret, sekaligus sosialisasi tabung gas berwarna pink. Kita juga memohon pendanaan dan akan mengajukan proposal dahulu”, jelasnya.
Mengenai bantuan yang akan turun, dia menjawab seperti kegiatan lalu dan ada penukaran tabung gas.
“Mudah-mudahan disetujui seperti kemarin sekitar 2.000 kupon paket sembako dan untuk tabung 100 dengan sistem dua tabung melon ditukar 1 tabung pink dan isinya,” jelasnya.
Disinggung tentang tabung melon akan hilang dipasaran, Yedi menjawab itu wewenangnya Pertamina dan pemerintah pusat.
“Secara teknis itu ada di PT Pertamina dan pemerintah pusat, mungkin Kota Serang menjadi yang pertama untuk sosialisasi ini,” ungkapnya.
Terakhir mengenai harga dan tabung pink itu subsidi atau tidak, dia menjawab ini bukan subsidi.
“Tabung ini bukan yang subsidi, untuk harga eceran terendah teknisnya ada di PT Pertamina dan agen resminya,” jelas Yedi.
Wawancara dengan perwakilan PT Pertamina, yakni Sales Branch Manager 3 Pertamina Banten M. Angga D. mengatakan, akan melakukan sinergi dengan Pemkot Serang.
“Akan ada kegiatan sinergi untuk kebutuhan LPG di masyarakat Kota Serang, dan kami akan ikut dalam kegiatan tersebut,” katanya.
Berapa dan yang akan disalurkan PT Pertamina, dia menjawab memberikan menunggu proposal dari Pemkot Serang.
“Dari permintaan Pemkot Serang dengan menyediakan ketersediaan gas elpiji ukuran 5 kg,” tuturnya.
Menurut Angga, Pertamina juga ingin mensosialisasikan masyarakat untuk menggunakan tabung gas 5 kg, sedangkan mengenai rencana penarikan tabung gas 3 kg hingga kini masih belum ada regulasi atau perintah dari kementerian terkait atau pemerintah.
“Kita selaku operator belum ada arah ksna, dalam rangka satgas Ramadan Idulfitri ini stok gas 3 kg dipastikan cukup aman,” ungkapnya.
Mengenai upaya Pertamina menangani oplosan gas dan kelangkaan stok, dia menjelaskan, sudah ranahnya aparat penegak hukum.
“Pengoplosan sudah masuk masalah hukum dan untuk stok kita akan saling koordinasi dengan agen-agen apabila ada kelangkaan agar segera menambahkan pasokan tabung gasnya,” ujarnya. BIG
