Menyadari pentingnya pendidikan untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas, Kementerian Perhubungan berusaha memberikan model pendidikan yang sesuai dengan kondisi daerah dan karakter penduduk setempat.
Salah satu fokus hadirnya Politeknik Penerbangan Jayapura yaitu untuk membangun SDM yang mumpuni serta meningkatkan daya saing Orang Asli Papua (OAP).
Menurut Direktur Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Jayapura Musri Kona, penyelenggaraan poltekbang ini bukan hanya untuk mendidikan generasi muda Papua pada khususnya dan Indonesia pada umumnya, apalagi kini 60% taruna/taruni asli Papua.
Musri melanjutkan, setiap tahunnya jumlah taruna-taruni asli Papua selalu bertambah.
Poltekbang Jayapura telah menjadi pilihan utama bagi masyarakat Papua yang ingin berinovasi dan berkembang di industri penerbangan.
“Di tahun 2023 saja, ada 18 OAP dari total 24 taruna-taruni yang masuk lewat jalur Pola Pembibitan Kemenhub. Sementara dari jalur kerja sama dengan Pemda Fakfak, ada 44 taruna-taruni yang telah diterima,” ujar Musri.
Poltekbang Jayapura menyiapkan taruna-taruni dengan berbagai perbekalan ilmu, karena meskipun pendidikan dilaksanakan di Papua, tetapi para lulusan bisa ditempatkan di berbagai wilayah di Indonesia.
“Poltekbang Jayapura didirikan 1985 dan sampai tahun 2019 merupakan tempat diklat diklat untuk PNS atau pegawai, tapi terus berkembang menjadi lembaga pendidikan vokasi yang memiliki visi menjadi Politeknik Penerbangan Terbaik di Asia Pasifik,” katanya.
Lembaga pendidikan bidang penerbangan yang berlokasi di Jalan Kayu Batu No. 06, Kelurahan Tanjung Ria, Kecamatan Jayapura Utara, Jayapura, Papua ini memiliki tiga Program Studi (Prodi).
Ketiga Prodi itu adalah Program Studi Manajemen Lalu Lintas Udara (MLLU), Program Studi Manajemen Bandar Udara (MBU) dan Program Studi Teknik Listrik Bandara (TLB). BIG