Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali bekerja sama dengan Jiangxi Science and Technology Normal University menghadirkan China Center di Poltekpar Bali sebagai pusat pengembangan dan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata, sekaligus ruang kolaborasi promosi budaya juga pariwisata antara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Indonesia.
Peresmian China Center ini merupakan salah satu tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) bekerja sama bidang kepariwisataan yang ditandatangani Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang beberapa waktu lalu di Istana Kepresidenan Jakarta.
Direktur Poltekpar Bali Ida Bagus Putu Puja mengatakan, kolaborasi ini menjadi bukti kuat dari komitmen bersama untuk mempererat hubungan kerja sama antarinstitusi pendidikan.
“Peresmian China Center ini sebagai sebuah inisiatif kerja sama internasional yang sangat kami sambut dengan antusias dan penuh harapan,” katanya saat peresmian China Center di Poltekpar Bali, baru – baru ini.
Peresmian China Center yang turut dihadiri delegasi dari Jiangxi Science and Technology Normal University dan pejabat Pemerintah Provinsi Jiangxi ini menjadi tonggak awal yang penting dalam memperluas jangkauan kerja sama internasional.
Jangkauan tersebut, khususnya di bidang pendidikan vokasi, pelatihan kepariwisataan, serta pengembangan kompetensi sumber daya manusia yang siap bersaing di tingkat global.
Program – program China Center di Poltekpar Bali merupakan program kolaboratif yang di antaranya mencakup promosi pendidikan pariwisata, pertukaran budaya, integrasi industri dan pengembangan potensi kerja sama antara Tiongkok dan Indonesia.
China Center juga menyediakan layanan, seperti pengenalan budaya Tiongkok, konsultasi informasi Tiongkok dan pendidikan, serta pelatihan yang tidak hanya diberikan kepada lingkup civitas akademika Poltekpar Bali tapi juga masyarakat.
“Kami meyakini kolaborasi antara Politeknik Pariwisata Bali dan Jiangxi Science and Technology Normal University akan mampu menciptakan sinergi yang positif dan saling menguntungkan, baik dalam bentuk pertukaran pelajar dan dosen, program pelatihan bersama, penelitian kolaboratif, maupun promosi kebudayaan lintas negara,” ungkapnya.
China Center di Poltekpar Bali juga diharapkan bisa menjadi jembatan yang mempererat hubungan budaya, pendidikan dan persahabatan antara Indonesia dan Tiongkok, serta membuka peluang kerja sama yang lebih luas dengan institusi – institusi lainnya di masa yang akan datang.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan pembukaan China Center ini. Semoga hubungan kemitraan ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi dunia pendidikan, industri, dan masyarakat secara keseluruhan,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Departemen Propaganda Partai Komite Provinsi Jianxi Lu Xiaoqing mengatakan, beberapa tahun terakhir, di bawah arahan strategis kedua kepala negara, hubungan bilateral Tiongkok – Indonesia terus berlanjut dan merambah di segala bidang.
Perluasan bidang tersebut, seperti politik, ekonomi dan budaya, menunjukkan momentum pembangunan yang kuat dan memasuki tahap baru dalam membangun masa depan bersama untuk kepentingan masyarakat.
Presiden Xi Jinping menekankan bahwa persahabatan antar negara terletak pada persahabatan diantara Masyarakat dari kedua negara tersebut, seperti Jiangxi dan Bali dengan pemandangan nan indah dari pegunungan, sungai dan laut.
“Saya berharap masyarakat kedua tempat akan sering saling mengunjungi dan seiring menjadi sahabat karib juga berharap kerja sama dan pertukaran antara kedua negara akan membuahkan hasil lebih banyak dan memberi manfaat bagi masyarakat pada khususnya,” kata Lu Xiaoqing.
Hal senada disampaikan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata Martini Mohamad Paham.
Dia menambahkan, pengembangan kapasitas dan kapabilitas SDM pariwisata merupakan salah satu faktor kunci dalam upaya mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan di Indonesia.
Terlebih Tiongkok merupakan salah satu negara penyumbang wisatawan terbesar ke Indonesia.
Pada tahun 2024, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) Tiongkok sebanyak 1,19 juta orang atau meningkat 52% dibandingkan dengan tahun 2023.
Sementara itu, pada Kuartal I/2025, jumlah kunjungan wisman Tiongkok sebanyak 279.040 kunjungan, tumbuh sebesar 1,15% dari periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebanyak 275.863 kunjungan.
“Kehadiran China Center hasil kolaborasi Poltekpar Bali dan Jiangxi Science and Technology Normal University diyakini akan semakin memperkuat SDM pariwisata Indonesia,” jelas Martini.
Kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Tiongkok dalam bidang pariwisata, serta meneguhkan posisi Indonesia sebagai destinasi wisata kelas dunia.
Dalam acara itu juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepakatan (MoA) antara Politeknik Pariwisata Bali dengan Jiangxi Science and Technology Normal University tentang China Center.
Turut hadir dalam acara tersebut, Konsul Jenderal Tiongkok di Denpasar Zhang Zhieng, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) periode tahun 2024 – 2029 perwakilan Nusa Tenggara Timur Abraham Paul Liyanto, Bupati Belu Willybrodus Lay, Asisten Deputi Manajemen Strategis Kementerian Pariwisata I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, dan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Provinsi NTT, serta pimpinan perguruan tinggi dari NTT. I