Bisnis

Potensi Jabar Selatan Cukup Besar tetapi Investasi Masih Kecil

×

Potensi Jabar Selatan Cukup Besar tetapi Investasi Masih Kecil

Sebarkan artikel ini
Salah satu destinasi wisata di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat bagian Selatan. (dok. pangandarankab.go.id)

Investasi di sebagian Jawa Barat (Jabar) wilayah Selatan relatif masih kecil, padahal potensinya cukup besar.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Nining Yulistiani saat membuka Forum OPD PMPTSP se-Jabar di Kota Bandung.

Dia menjelaskan, kabupaten/kota yang terbilang masih kecil volume investasinya antara lain Kabupaten Pangandaran, Kota Sukabumi, Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis.

“Bukan karena daerah ini tidak punya potensi untuk investasi, tetapi belum dioptimalkan, seperti bidang kemaritiman, perkebunan dan pertanian. Potensinya cukup besar terutama untuk program hilirisasi,” kata Nining.

Oleh karena itu, melalui Forum OPD bidang PMPTSP, Nining berharap dirumuskan formula percepatan investasi di Jabar ke depan, terutama di daerah Jabar Selatan tersebut.

Menurutnya, pertemuan ini diharapkan bisa mensinkronkan program kerja di bidang investasi, mengingat target capaian pertumbuhan ekonomi nasional sampai dengan tahun 2029 sebesar 8%.

“Investasi adalah komponen yang sangat penting untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar itu. Kita akan terus dorong peningkatan investasi yang berkualitas dan inklusif,” ungkapnya.

Direktur Tata Kelola Hilirasi Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Ahmad Faisal yang menjadi salah satu pembicara menyebutkan, Provinsi Jabar, dengan potensinya yang cukup besar sangat mungkin menjadi daerah yang terus menjadi nomor satu investasinya di Indonesia.

“Luar biasa, Jawa Barat dengan segala potensinya, baik kekayaan alam mapun SDM. Memang ada beberapa bahan tambang yang tidak dimiliki Jabar, seperti Nikel,” tuturnya.

Namun, dia menambahkan, dalam program hilirisasi, pabrik pengolahan nikel berpotensi justru di Jabar, karena salah satu kegunaan nikel adalah dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.

“Pabrik kendaraan listriknya ada di Jabar. Tentu saja pabrik pembuatan baterai akan mendekati pabrik pembuatan kendaraannya,” ujar Faisal.

Pembicara lain dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Firaldi Akbar mengungkapkan komitmennya untuk bersama – sama dengan pemerintah, meningkatkan investasi.

“Kita bersama – sama, tetapi harus konkrit, jangan setiap program berhenti sampai MoU. HIPMI berkomitmen menggerakkan potensi yang ada HIPMI,” jelasnya. BIG

 

Facebook Comments Box