Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan transportasi Kereta Api (KA) perkotaan di kawasan Metropolitan Surabaya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) akan menghadirkan Surabaya Regional Railway Line (SRRL).
Sebagai salah satu bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), kehadiran SRRL tersebut akan semakin mengoptimalkan berbagai aspek layanan KA Perkotaan yang menghubungkan Surabaya dengan berbagai kota – kota penyangga di sekitarnya, seperti Sidoarjo, Gresik, Mojokerto dan Lamongan.
Selain itu, kehadiran SRRL dinilai akan menjawab tingginya kebutuhan mobilitas masyarakat sekitar terhadap penggunaan transportasi massal yang kian meningkat dari waktu ke waktu.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Allan Tandiono menyampaikan bahwa proyek SRRL ini akan direncanakan dikerjakan menjadi dua tahap, yakni Tahap 1 (Fase A dan B) dan Tahap 2.
“Pada tahap pertama pengembangan Proyek SRRL Fase A akan berfokus terhadap beberapa pekerjaan strategis, di antaranya konstruksi jalur ganda dan elektrifikasi pada jalur Sidoarjo – Gubeng sepanjang 27 KM, perbaikan, serta peningkatan fasilitas sejumlah stasiun, sepert stasiun Surabaya Gubeng, Wonokromo, Waru, Gedangan, Sidoarjo dan peningkatan Depo Sidotopo,” katanya.
Selain itu, ruang lingkup pekerjaan pada Fase 1A ini juga termasuk penanganan perlintasan sebidang dan pembangunan beberapa flyover di sejumlah titik rawan kemacetan, serta peningkatan fasilitas sistem persinyalan dan telekomunikasi di sepanjang jalur Depo Sidotopo – Sidoarjo.
Allan menjelaskan, dalam pekerjaan proyek SRRL, DJKA juga menitik beratkan terhadap upaya peningkatan kenyamanan serta kelancaran mobilitas pengguna KA di beberapa stasiun yang akan disiapkan pengaturan akses pintu masuk stasiun yang dapat dilewati dari dua arah, yaitu melalui pintu depan dan pintu belakang.
Dia menambahkan proses konstruksi proyek SRRL direncanakan mulai pekerjaannya pada tahun 2027.
“Saat ini, kami bersama para pemangku kepentingan masih berada dalam tahap awal pelaksanaan dan tengah menuntaskan berbagai proses administratif, termasuk persiapan anggaran dan pengadaan,” ungkap Allan.
DJKA Kemenhub terus mendorong percepatan penyelesaian dokumen dan koordinasi lintas sektoral agar berbagai proses persiapan administratif ini dapat segera selesai, sehingga proses konstruksi dapat segera dimulai sesuai jadwal, yaitu rencananya pada 2027.
Melalui pembangunan proyek SRRL, Allan berharap proyek ini, selain dapat menjadi solusi dalam menjawab tingginya kebutuhan mobilitas masyarakat juga diharapkan dapat mendorong proses shifting penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik yang ramah lingkungan.
“Sejalan dengan visi besar Asta Cita dan Prioritas Nasional Presiden Prabowo, proyek SRRL ini secara langsung akan mendukung perwujudan sistem transportasi yang terintegrasi dan berkelanjutan,” ujarnya.
Mengenai percepatannya, dia menambahkan, pihaknya akan terus berkolaborasi, baik dengan Pemkot Surabaya maupun Pemprov Jawa Timur, Kementerian/Lembaga terkait dan tentunya dengan masyarakat sekitar agar memastikan proyek ini dapat berjalan sesuai rencana, serta memberikan manfaat maksimal baik dari segi ekonomi maupun sosial. BIG