advertisements
advertisements
Transportasi

Punya Peran Kunci Gerakkan Ekonomi Bangsa di Transportasi Udara

×

Punya Peran Kunci Gerakkan Ekonomi Bangsa di Transportasi Udara

Sebarkan artikel ini
Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2024 dengan tema Merajut Konektivitas Menuju Indonesia Emas Melalui Peningkatan Integritas dan Pelayanan di Jakarta. (dok. kemenhub)

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, sektor transportasi udara memainkan peran kunci dalam menggerakkan perekonomian bangsa Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Menhub saat memberikan sambutan melalui pesan video, pada pembukaan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2024 dengan tema Merajut Konektivitas Menuju Indonesia Emas Melalui Peningkatan Integritas dan Pelayanan di Jakarta, Kamis (26/9/2024).

Menhub menjelaskan, transportasi udara dapat mendorong pertumbuhan pariwisata, memperlancar arus perdagangan dan menarik investasi, yang pada akhirnya mampu menciptakan lapangan kerja, bahkan mendongkrak kesejahteraan masyarakat di berbagai daerah.

“Tak dapat dipungkiri, transportasi udara memainkan peran kunci dalam menggerakkan perekonomian bangsa. Karena itu, semua pihak harus terus berupaya untuk membangun dan mengelola sektor transportasi udara dengan baik dan berkelanjutan,” katanya.

Lebih lanjut dalam kehidupan modern, Menhub menuturkan, konektivitas udara punya peran yang sangat vital.

Di banyak aspek, transportasi udara menjadi komponen penting untuk meningkatkan keterhubungan antarwilayah di Indonesia.

Transportasi ini dapat menjamin ketersediaan pelayanan antarwilayah, khususnya di daerah 3TP (Tertinggal, Terluar, Terdepan dan Perbatasan).

Di saat yang sama, transportasi udara juga berperan penting dalam situasi darurat, seperti ketika terjadi bencana alam atau konflik di suatu wilayah.

“Dengan jaringan penerbangan yang kuat, kita mampu menjembatani jarak geografis, khususnya bagi daerah-daerah terpencil dan kepulauan yang sulit dijangkau melalui transportasi darat atau laut,” jelasnya.

Sementara itu, dalam penyelenggaraan transportasi udara di tanah air, Menhub tidak menampik adanya kendala pada pelaksanaannya.

Salah satunya terkait keterbatasan sumber pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), untuk pembangunan, serta pengembangan sarana dan prasarana transportasi udara.

“Untuk itu, diperlukan sumber alternatif pembiayaan lain, seperti melalui pembiayaan kreatif (creative financing) dan pembentukan holding Badan Layanan Umum Bandar Udara,” tuturnya.

Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi Sumber Daya Manusia, serta harmonisasi pembinaan jabatan fungsional transportasi udara sebagai langkah peningkatan pelayanan di bandar udara.

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Maria Kristi menyampaikan bahwa Rakornis yang dilakukan menjadi sangat penting, sebagai upaya untuk menyelaraskan visi, strategi dan langkah ke depan di sektor perhubungan udara Indonesia.

Apalagi, dia menambahkan, sektor perhubungan udara merupakan salah satu tulang punggung perekonomian nasional yang memainkan peran penting dalam menghubungkan berbagai daerah di Indonesia dan dunia dengan lebih cepat, aman dan efisien.

“Semoga Rakornis yang dilakukan ini dapat merumuskan langkah-langkah strategis untuk memperbaiki dan mengembangkan sistem transportasi udara menjadi lebih baik di kemudian hari,” ujar Kristi.

Turut hadir dalam kegiatan ini, para pejabat di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara dan perwakilan dari Kementerian Keuangan, Bappenas, Kementerian Perdagangan, serta PT Angkasa Pura Indonesia. BIG

Facebook Comments Box